Jelang akhir tahun, Kemendag perketat pengawasan produk makanan dan minuman
Merdeka.com - Pemerintah terus melakukan pengawasan terhadap berbagai macam produk makanan dan minuman jelang akhir tahun. Khususnya produk-produk makanan, baik makanan mentah dalam kemasan, makanan olahan maupun makanan jadi yang dikemas dalam kaleng.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga (PTKN) Kementerian Perdagangan, Syahrul Mamma mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan terkait peredaran produk tidak layak konsumsi jelang akhir tahun.
"Dalam hal ini, kita akan menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek barang-barang yang kedaluwarsa, tidak SNI, manual kartu garansi tidak berbahasa Indonesia," ujar Syahrul di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (11/12).
Syahrul mengatakan pengecekan tersebut juga sangat penting, mengingat akhir tahun peredaran paket makanan dan minuman semakin tinggi. "Kenapa pengawasan ini juga sangat penting, karena akhir tahun itu paket paket makanan juga banyak permintaannya," jelasnya.
Pengawasan nantinya tidak hanya dilakukan di pasar tradisional namun juga di pasar modern. Mengingat, pasar modern sering melakukan cuci gudang jelang pergantian tahun. "Kita sudah melakukan pengawasan 1 minggu ini, besok akan kita lakukan ke toko toko modern," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaSektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaLarangan penulisan ucapan "Selamat Natal" pada produk makanan ini dikeluarkan pada 2020, namun dicabut pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaTriyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemilihan makanan yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan gagal jantung.
Baca SelengkapnyaProgram bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.
Baca Selengkapnya