Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jangan Tertipu Lowongan Kerja Palsu, Berikut Tips Aman Mencari Kerja

Jangan Tertipu Lowongan Kerja Palsu, Berikut Tips Aman Mencari Kerja lowongan kerja. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Menemukan lowongan kerja secara mudah dan mendapatkan pekerjaan dengan cepat menjadi impian banyak orang. Namun Anda harus waspada jika pekerjaan tersebut datang dengan terlalu cepat dan mudah. Karena bisa saja itu adalah penipuan lowongan kerja.

Sebagai pencari kerja, Anda adalah target utama penipuan dengan kedok lowongan kerja. Jika terjerat, selain kehilangan waktu dan usaha untuk melayani lowongan kerja palsu, Anda juga bisa dirugikan dalam aspek material juga.

Lantas bagaimana mencari kerja secara aman? Dan apa saja beragam modus penipuan lapangan kerja? Berikut penjelasan lengkapnya mengutip laman Jobstreet.

Penipuan dengan modus lowongan kerja sudah banyak beredar. Biasanya, pelaku penipuan akan meminta berbagai data diri dan menyalahgunakan data tersebut. Saat ini, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi juga telah masuk ke dalam prolegnas prioritas.

Namun, sebelum UU PDP disahkan, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP), di mana Pasal 1 Ayat 1-nya berbunyi "Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya".

Hal ini menunjukkan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dilindungi secara hukum dan tidak seharusnya disebarluaskan oleh pihak lain di luar persetujuan yang bersangkutan, serta terdapat hukuman yang akan menindak penyalahgunaan data. Penyalahgunaan data dapat digunakan sebagai alat jual beli dan penipuan, bahkan bahan untuk mengajukan pinjaman online. Tentu saja Anda harus melindungi diri dari bahaya ini.

Lalu Apa Jenis Penipuan Lain yang Terjadi Ketika Melamar Kerja?

Kejadian yang paling marak adalah penipuan berkedok wawancara. Modusnya, Anda akan dihubungi oleh perekrut melalui e-mail, telepon, atau pesan singkat dan diminta untuk mengikuti proses wawancara. Biasanya, wawancara tersebut akan dilaksanakan di luar kota. Anda kemudian akan diminta untuk mengirim sejumlah uang sebagai biaya akomodasi di kota tersebut.

Para penipu biasanya mengetahui nomor telepon dari internet, dan kemungkinan mengetahui posisi Anda yang sedang mencari pekerjaan dengan mengatasnamakan perusahaan besar. Modus lainnya adalah penipu menyebarkan lowongan kerja palsu dari perusahaan fiktif agar kandidat mendaftar dan menyerahkan informasi pribadi seperti nomor telepon, e-mail, hingga alamat rumah.

Secara hukum, pada kasus pertama, data pribadi Anda dapat dilindungi berdasarkan Permenkominfo No. 20 Tahun 2016 tentang PDP. Untuk kasus kedua, Anda berhak mendapat pembelaan dengan Pasal 378 KUHP dengan hukuman pidana penjara maksimal 4 tahun untuk pelaku penipuannya.

Bagaimana Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu?

Sebagai pencari kerja, Anda harus bisa mengenali ciri-ciri umum lowongan kerja palsu. Biasanya, lowongan kerja palsu bisa ditemukan di mana saja dalam bentuk pesan pribadi. Anda harus jeli untuk bisa membedakannya. Berikut adalah ciri-ciri lowongan kerja palsu:

Pertama kriteria yang diberikan tidak terlalu spesifik dan mencurigakan, seperti bekerja tanpa pengalaman. Bagi seorang fresh graduate, hal tersebut bisa dikatakan normal. Namun, pastikan juga bahwa lowongan kerja tersebut menyertakan skill lain yang nantinya akan menjadi pertimbangan perusahaan untuk merekrutmu, apalagi jika posisi yang Anda lamar mementingkan keahlian khusus.

Kedua deskripsi kerja yang mudah namun gaji yang ditawarkan cenderung besar dan kurang masuk akal. Ini bisa jadi salah satu upaya para penipu untuk menarik calon korbannya.

Ketiga membutuhkan karyawan cepat dan akan langsung diterima. Idealnya, proses rekrutmen membutuhkan waktu yang tidak instan. Kandidat harus melewati serangkaian proses sebelum akhirnya ia bisa diterima karena perusahaan harus memastikan kandidat memiliki skill dan memenuhi persyaratan rekrutmen.

Keempat profil perusahaan yang kurang jelas. Jika melihat loker dan Anda kesulitan mencaritahu tentang perusahaannya, maka harus waspada. Di era digital ini, kebanyakan perusahaan sudah memiliki jejak digital untuk membantu mereka mengenalkan servis, produk, dan branding perusahaan.

Kelima mengharuskan Anda membayar sebelum masuk kerja. Banyak lowongan kerja palsu yang mengharuskan membayar sebelum masuk kerja, padahal proses rekrutmen kebanyakan tidak memungut biaya apapun. Biasanya, Anda diharuskan membayar biaya akomodasi untuk wawancara.

Panduan Aman Mencari Kerja

Selain itu, Anda juga harus ekstra hati-hati apabila ada perusahaan yang meminta informasi yang tidak relevan dalam pekerjaan. Data pribadi yang diberikan bisa saja disalahgunakan jika Anda berikan ke pihak yang tidak bertanggung jawab. Berikut adalah panduan dalam mencari kerja dengan aman yang bisa Anda lakukan.

1. Mengetahui Data Apa yang Boleh Diberikan ke Perekrut

Untuk melindungi data pribadi, Anda harus tahu data apa saja yang bisa diberikan dan data yang mengharuskan untuk berhati-hati saat memeberikannya. Apa saja yang termasuk ke dalam data pribadi?

Nama lengkap

Nomor Identitas Kependudukan (NIK)

Tempat tinggal

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Data kesehatan

Data keluarga

Surat Izin Mengemudi (SIM)

Umumnya, ketika mencari kerja Anda hanya perlu melampirkan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, e-mail, nomor telepon, dan profil media sosial. Dalam beberapa loker, khususnya di perusahaan besar, Anda bisa aja mengirimkan data pribadi ke website e-recruitment. Namun, pastikan bahwa alamat websitenya asli, dan perusahaan tersebut memiliki regulasi tentang pelanggaran data pada website tersebut. Biasanya juga, perusahaan yang dapat dipercaya mengizinkan Anda untuk memperbarui data kapan saja.

2. Memastikan Identitas dari Perekrut atau Perusahaan

Ini adalah salah satu langkah utama untuk memastikan apakah loker tersebut asli atau palsu. Anda bisa mencari perusahaan dan jejak digitalnya. Apakah perusahaan tersebut ada? Apa servis atau produk yang ditawarkan? Apa visi dan misi perusahaan tersebut? Di industri apa perusahaan tersebut beroperasi? Semakin banyak informasi yang bisa Anda temukan tentang perusahaan, semakin kecil kesempatan Anda untuk menjadi korban penipuan.

Jika perusahaan terbukti jejak digitalnya, jangan lupa memeriksa URL website/e-mail/nomor telepon. Perhatikan pula tautan website yang digunakan, apakah menggunakan domain yang pasaran dengan host blogspot atau wordpress? Juga, apakah nomor telepon tersebut merupakan nomor kantor yang valid? Jika tidak, lowongan kerja tersebut kemungkinan besar palsu.

3. Berhati-Hati Posting di Media Sosial

Waspada akan data pribadi yang Anda bagikan di Instagram, LinkedIn, Twitter, dan platform lainnya. Anda mungkin tidak dapat membatasi siapa yang melihat postinganmu secara maksimal, namun Anda bisa membatasi informasi yang bisa dibagikan. Memberitahu tempat tinggal atau nomor telepon di media sosial dapat meningkatkan risiko pelanggaran data dan penipuan. Banyak orang yang bisa mengakses profil dan menyimpan data pribadi Anda. Selain hal tersebut dapat merugikan diri sendiri secara material, hal tersebut juga berbahaya untuk keselamatan jiwa.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Patut Dicoba! Cara Cari Kerja Lintas Jurusan Sekolah hingga Kuliah
Patut Dicoba! Cara Cari Kerja Lintas Jurusan Sekolah hingga Kuliah

Kementerian Ketenagakerjaan memberikan tips bagi lulusan baru atau fresh graduate mencari pekerjaan tapi beda jurusan.

Baca Selengkapnya
Ada 1,6 Juta Lowongan Kerja Formasi PPPK Awal Tahun 2024, Intip Besaran Gaji dan Tunjangannya
Ada 1,6 Juta Lowongan Kerja Formasi PPPK Awal Tahun 2024, Intip Besaran Gaji dan Tunjangannya

Dalam rekrutmen tahun ini, Pemerintah membuka 1,6 juta formasi untuk PPPK.

Baca Selengkapnya
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta

Tren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lowongan CPNS Dibuka Tiga Kali Setahun, tapi Peserta Hanya Boleh Daftar Sekali
Lowongan CPNS Dibuka Tiga Kali Setahun, tapi Peserta Hanya Boleh Daftar Sekali

Pembukaan lowongan CPNS selama tiga periode itu merupakan langkah agar formasi yang belum terisi, agar segera terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Tugas Pantarlih Pemilu dan Kewajibannya, Menarik Dipelajari
Tugas Pantarlih Pemilu dan Kewajibannya, Menarik Dipelajari

Pantarlih adalah petugas yang dibentuk oleh PPS atau PPLN untuk melakukan pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Daftar, Bawaslu Buka Lowongan 18.557 CPNS di 2024
Siap-Siap Daftar, Bawaslu Buka Lowongan 18.557 CPNS di 2024

Seleksi CPNS 2024 merupakan formasi yang penting dalam mendukung kinerja Bawaslu.

Baca Selengkapnya
OJK Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Syarat Usia 33 Tahun untuk S2 dan 29 Tahun untuk S1
OJK Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Syarat Usia 33 Tahun untuk S2 dan 29 Tahun untuk S1

Selain itu, calon peserta juga wajib memiliki IPK minimal 3,00 dari skala 4,00.

Baca Selengkapnya
BUMN Buka Lowongan Kerja Besar-besaran Mulai Besok, Ada untuk Lulusan SMA
BUMN Buka Lowongan Kerja Besar-besaran Mulai Besok, Ada untuk Lulusan SMA

Dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.

Baca Selengkapnya
Kerja di Makkah Cari Cuan, Pria Ini Pulang Ke Indonesia Bangun Rumah Mewah dua Lantai 'Kamarnya Ada 5'
Kerja di Makkah Cari Cuan, Pria Ini Pulang Ke Indonesia Bangun Rumah Mewah dua Lantai 'Kamarnya Ada 5'

Di kampung halaman, dia berhasil mendirikan rumah mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya