Isu kenaikan harga rokok upaya tutupi kegagalan Tax Amnesty?
Merdeka.com - Belum lama ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan isu kenaikan harga rokok menjadi Rp 50.000 per bungkus. Kenaikan harga dilakukan untuk menekan tingginya jumlah perokok Tanah Air.
Anggota DPR Komisi XI, Elviana mengingatkan agar pemerintah tidak menggunakan isu ini untuk menutupi kegagalan dari program pengampunan pajak (tax amnesty). Sebab, hingga 2 bulan berjalan, program tersebut belum ada kemajuan.
"Setiap hari saya mendengar berita (tax amnesty) ini gagal ini gagal. Jangan sampai ketika pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga rokok, itu akan dianggap sebagai upaya menutup kegagalan tax amnesty," kata Elviana di gedung DPR Ri, Jakarta, Rabu (31/8).
Dia mengimbau agar pemerintah bisa melakukan upaya-upaya lain untuk mendorong pencapaian target dalam program pengampunan pajak (tax amnesty). "Sebagai anggota panja kita tentu saja merasa terlibat walau ini tugas pemerintah. Pemerintah harus memikirkan upaya untuk mengejar target," imbuhnya.
Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan pemerintah masih belum efektif untuk menarik minat wajib pajak untuk mengikuti program ini, terutama wajib pajak besar. Namun, jika pemerintah berhasil mengajak wajib pajak besar untuk ikut tax amnesty, Elviana yakin akan ada wajib pajak lain yang tertarik untuk ikut.
"Awal-awal pak presiden turun gunung (sosialisasi soal tax amnesty) lalu bagaimana caranya mengejar itu. Sehingga masyarakat melihat ini serius. Karena 1 atau 2 yang punya dana besar itu ikut, maka yang lain akan ikut," pungkas Elviana.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPer 1 Januari 2024, tarif cukai hasil tembakau naik 10 persen.
Baca Selengkapnya"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBanyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Baca SelengkapnyaPemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol pada H-2 lebaran.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca Selengkapnya