Inisiatif Bersama Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Desa Terpencil
Merdeka.com - Rasio elektrifikasi secara nasional tinggi mencapai 99,63 persen berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Namun, di beberapa wilayah timur Indonesia, rasionya masih rendah, termasuk pulau-pulau terluar dan terdepan.
Alhasil, akses masyarakat terhadap energi listrik selama 24 jam penuh belum dicapai.
Menteri ESDM Arifin Tasrif pernah menyatakan, pemerintah secara berkelanjutan memantau kemajuan dari pencapaian rasio elektrifikasidi Indonesia mengingat rasio elektrifikasi nyata menyangkut keadilan atau pemerataan untuk mengakses listrik.
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
-
Apa sumber energi utama untuk listrik di Pulau Miang? Bahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
-
Bagaimana listrik di Pulau Miang dikelola? 'Sampai sekarang kami masih menggunakan PLTS ini dengan baik, pengelolaannya langsung ke desa,' katanya.
-
Siapa yang mengelola listrik di Pulau Miang? 'Kalau untuk urusan listrik, kami tidak iri dengan daerah lain. Kami punya PLTS yang terkelola dengan baik. Tidak hanya dipasok ke 500 rumah penduduk, tapi juga dipasok ke sejumlah penginapan dan resort di Pulau Miang,' ungkapnya.
-
Siapa yang memanfaatkan energi gelombang laut? Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan energi dari gelombang laut masih dalam tahap pengembangan, namun beberapa negara seperti Portugal dan Skotlandia telah berhasil mengoperasikan pembangkit listrik gelombang laut.
-
Bagaimana cara nelayan Cilacap menghemat biaya melaut dengan listrik? Dalam hal ini, nelayan harus mengeluarkan biaya BBM sedikitnya Rp200 ribu untuk kebutuhan sekali melaut. Namun dengan energi listrik diperkirakan biayanya hanya Rp50 ribu.
"Pada tahun ini, pemerintah juga mencanangkan peningkatan rasio elektrifikasi nasional terutama untuk kawasan timur Indonesia. Lebih spesifik lagi, bisa menjangkau daerah terpencil seperti Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Menteri Arifin, beberapa waktu lalu.
Sejalan itu, sejumlah pihak berinisiatif untuk memberikan akses istrik lebih besar di Pulau Medang di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Selama ini warga pulau ini mendapatkan listrik hanya mengandalkan genset berbahan bakar solar yang berbiaya mahal.
Akses untuk membantu masyarakat Pulau Medang itu dilakukan oleh Dewan Gereja Katolik Labuan Bajo. Teknologinya menggunakan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) dengan panduan Peraturan Menteri ESDM No 26/2021 Bab 2.
Pembangunan PLTS Atap dilakukan di Dusun Batu Tiga, dusun tunggal di Pulau Medang. Kemudian Dusun Pontianak dan Pasir Pajang, bagian dari Pulau Flores.
Sebelum pembangunan dilakukan, sosialisasi dan pendekatan dilakoni terutama di Dusun Batu Tiga yang seluruhnya muslim.
Singkatnya, pada medio Maret lalu, disepakati ketersediaan 100 unit PLTS Atap untuk tiga dusun tersebut. Proyek sosial ini lantas dikerjakan bertepatan dengan awal Ramadan lalu. Hanya membutuhkan waktu 2 pekan untuk menyelesaikan 100 PLTS Atap di tiga dusun berbeda.
Secara teknis, panel surya mutu utama yang dipasang berlabel Vertex, mampu menghasilkan daya listrik sampai 555 Watt dengan tingkat efisiensi tinggi untuk soal konsumsi energinya.
Sementara baterai lithium ion-nya berkapasitas 24V 100 Ah untukkebutuhan penerangan 600 Watt dan 24V 200Ah untuk penerangan sampai 1.000 Watt.
Baterai jenis ini memiliki daya tahan operasional tinggi dengan usia pakai sampai 5 tahun.
Pembangunan 100 PLTS Atap
©2023 Merdeka.com
Akhirnya PLTS Atap ini rampung dan diresmikan Bupati Manggarai Barat, diwakili Asisten I Bupati Hilaris Madin pada 3 Mei lalu.
Peresmiannya berbarengan dengan kegiatan Halal Bihalal Lebaran 2023 di Dusun Batu Tiga.
“Menurut data 2020, dari sekitar 75.000 desa di Indonesia, ada 433 desa yang belum menikmati aliran listrik termasuk Pulau Medang, dan pulau-pulau lain serta desa-desa yang ada di dataran Flores, Manggarai Barat,” kata Hilaris dalam keterangan persnya, kemarin.
Maka itu, pemerintah daerah memberikan apresiasi terhadap inisitaif kelompok masyarakat yang peduli pada masalah kelistrikan di NTT. Karena tidak bisa dipungkiri, listrik adalah kebutuhan paling hakiki di era globalisasi saat ini.
©2023 Merdeka.com
Saat ini rasio elektrifikasi di wilayah Manggarai Barat pada 2022 baru 65 persen.
"Kami juga berharap ada pengembangan jaringan saat ini dari PLN terus berjalan dan ditambah proyek bantuan kepedulian seperti ini akanmeningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 80-85 persen,” pungkas dia.
Proyek kelistrikan sekaligus penerangan ini juga diharapkan memperkuat sinergi antar anggota masyarakat dan umat beragama.
H Ishak M Jabi, Ketua Pengurus Nadhlatul ULama DPD Wilayah Manggarai Barat, mengakui program ini bentuk kemaslahatan umat dan untuk kepentingan umum. "Kami mendukung dan siap untuk bekerjasama di program-program selanjutnya. Harapan kami, program ini membawa manfaat dan akan terus berlanjut."
Untuk perawatan PLTS Atap, sudah dilakukan pelatihan dan pembelajaran bagi warga yang terpasang modul surya mengenai operasionalnya. Sekaligus juga diberikan informasi untuk mengatasi jikamuncul malfungsi ringan. Para pemuda dusun sudah dilatih untuk menanganinya.
Kini Pulau Medang tidak lagi gelap kala malam. Aktivitas warga semakin giat, geliat ekonomi diharapkan meningkat. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca Selengkapnya“Kami ucapkan terima kasih terhadap award ini, semoga kita semua dapat berkolaborasi untuk menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah,”
Baca SelengkapnyaPertamina menghadirkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Program Rumah Kreatif Tamiang di Desa Tanjung Karang.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi wujud komitmen dalam mendukung penurunan emisi karbon sekaligus tersedianya energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sederet Program Optimalisasi EBT dan Energi Hijau di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaHarris menyampaikan Indonesia akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 2023. Adapun, kapasitas PLTN tersebut sekitar 320 megawatt.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca Selengkapnya