Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Bakal Genjot Ekspor Minyak Sawit dan Batu Bara ke India

Indonesia Bakal Genjot Ekspor Minyak Sawit dan Batu Bara ke India Kelapa Sawit. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia akan mendorong ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit menuju India. Selama ini, India merupakan salah satu pasar terbesar CPO Indonesia. selain CPO, Indonesia juga bakal mendorong ekspor batu bara.

"India banyak beli dari kita CPO dan batu bara. Mereka defisit dari kita, kita jual lebih banyak. Tapi mereka juga berusaha menjual lebih banyak," kata Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Jamaluddin, saat ditemui di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (19/3).

Sebagai gantinya Indonesia juga akan menyerap produk-produk pertanian dan peternakan asal India. Produk-produk pertanian dan peternakan India, kata Ridwan, memang memiliki kualitas yang bagus khususnya pada daging sapinya.

"Produk pertanian mereka bagus, daging sapi bagus," ucapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ikmal Lukman, mengatakan India juga berminat untuk berinvestasi di bidang IT.

"India ini kan sebenarnya leading IT. Terus kita salah satu yang maju itu digital ekonomi. Nah, mereka coba envolve di situ. Apalagi banyak startup-startup yang perlu kita kembangkan, dalam konteks e-commerce. India banyak masuk di IT untuk para pemula," ungkapnya.

Indonesia tentu menyambut baik rencana tersebut. India sudah dikenal akan kompetensinya di bidang IT.

"Karena ada spesifikasi masing-masing, dalam konteks e-commerce untuk skill IT. Walaupun dari negara lain tetap kita perlukan juga. Kalau India ini ada karakteristiknya kan, karena masif penduduknya banyak, jauh lebih murah," ujarnya.

"Nah ini yang kita dorong. Kemudian juga, Indonesia ada sektor farmasi. India ini leading dalam produksi farmasi yang sangat efisien dan sangat kompetitif harganya. Itu yang kita harapkan," imbuhnya.

Ikmal pun mengatakan bahwa realisasi Foreign Direct Investment (FDI) India di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. "Dia sekarang rankingnya udah naik. Nah ini merupakan suatu, kelihatan ada lompatan minat investasi India ke Indonesia. Kita ke depan berharap akan lebih banyak lagi," jelas dia.

Berdasarkan data BKPM, tercatat, pada tahun 2013 India berada di peringkat 22 dari 79 negara yang melakukan FDI di Indonesia. Saat itu realisasi FDI India mencapai USD 64,97 juta atau mengambil porsi 0,3 persen dari total FDI yang masuk.

Tahun 2015 ranking India naik satu tingkat ke urutan ke 21 dari 95 negara dengan realisasi FDI sebesar USD 57,18 juta, mengambil porsi 0,2 persen dari total FDI.

Tahun 2017 posisi India meningkat ke urutan 16 dari 127 negara. Nilai FDI India tahun 2017 mencari USD 286 juta. Porsi dari total FDI yang masuk pun naik ke 0,9 persen.

"Nah trennya itu yang kami lihat. Kalau trennya meningkat berarti dia akan ada potensi untuk terus meningkat. Kalau trennya menurun itu yang kami khawatirkan. Saya anggap ini prospektif sekali, kerjasama Indonesia dengan India," tandasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya
Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia

Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia

Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya