Indef: BI Harus Turunkan Suku Bunga Acuan Lagi
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad berharap Bank Indonesia (BI) dapat menurunkan kembali suku bunga acuannya tahun ini. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan BI yang kini cenderung melonggar, dan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang juga sudah memangkas suku bunga acuannya beberapa waktu lalu.
"Menurut saya, tak ada alasan lagi BI pertahankan suku bunga di 5.75 bps. Saya kira harus turunkan lagi," tuturnya di Jakarta, Rabu (7/8).
Menurutnya, dengan arah kebijakan BI yang cenderung melonggar, laju investasi dan sektor ekspor diharapkan dapat ditingkatkan. Kendati begitu, BI juga harus menjaga pertumbuhan inflasi agar perbankan dapat ikut melonggarkan kebijakan melalui penurunan suku bunga mereka masing-masing.
"Bank mau ikut turunkan suku bunga kalau inflasi kita terjaga rendah. Karena bank juga butuh waktu untuk turun, 3-4 bulan baru dirasakan," paparnya.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan ke depan BI masih akan menerapkan kebijakan yang sifatnya akomodatif. Keputusan ini menyesuaikan dengan ketidakpastian perekonomian global sekaligus menjaga stabilitas ekonomi di domestik. Sebab itu, BI akan melonggarkan kebijakan-kebijakannya.
"Di global, adanya perang dagang AS-Tiongkok telah membuat perlambatan ekonomi dunia kian makin nyata. Itu bisa dilihat dari The Fed yang melonggarkan kebijakan dengan penurunan suku bunga acuannya," tuturnya di Gedung Mahkamah Agung, Rabu (7/8).
Destry melanjutkan, pelonggaran kebijakan BI bertujuan untuk menjaga inflasi di rentang yang terjaga. Selain itu, juga bertujuan menstimulus perekonomian Indonesia ke depannya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaRencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang menyebabkan bunga menjadi mahal harganya.
Baca Selengkapnya