HIPMI sebut hanya 4 persen dari 5 juta mahasiswa mau jadi pengusaha
Merdeka.com - Generasi anak muda Indonesia harus paham dengan posisi ekonomi Indonesia di tengah persaingan global. Saat ini, angka gini rasio atau kesenjangan adalah 0,5 persen, dengan jumlah 1 persen orang yang menguasai sekitar 54 persen sumber daya alam Indonesia.
Demikian disampaikan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia, dalam simposium nasional yang diselenggarakan Taruna Merah Putih (TMP) di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (14/8).
Bahlil menilai jumlah pengusaha Indonesia masih di bawah 2 persen. Padahal, bila negara mau sukses harus mempunyai minimal 2 persen pengusaha. Saat ini, jumlah pengusaha di Singapura mencapai 7 persen, dan Thailand mencapai 5 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Berdasarkan data, sambungnya, saat ini ada sekitar 5 juta mahasiswa Indonesia. Dari jumlah itu sekitar 83 persen mau menjadi karyawan. Sementara hanya 4 persen yang bercita-cita menjadi pengusaha, sementara sisanya mau jadi politisi.
"Ini di antara persoalan kita. Di India, ijazah sarjana bisa agunan. Di kita enggak bisa. Cuma tanda anggota DPR dan sertifikat PNS yang bisa agunan untuk modal. Padahal di India, ijazah bisa jadi agunan hingga mempercepat peningkatan ekonomi," ungkapnya.
Bahlil pun meminta pemerintah lebih berpihak kepada para pengusaha pemula. Selama ini, pengusaha pemula sangat kesulitan dalam mendapatkan modal dari bank karena begitu banyak syarat yang merepotkan.
"Kita ada potensi baik. Di antara 20 negara dengan pertumbuhan negara paling tinggi, kita urutan nomor tiga dalam pertumbuhan ekonomi di bawah China dan India. Pertumbuhan kita 5 persen," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum TMP Maruarar Sirait mengatakan Presiden Joko Widodo sangat serius dan bekerja keras dalam mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia. Jokowi konsen membangun Indonesa dari daerah dan dari pinggiran dengan, dengan pembangunan ragam infrastruktur yang bisa meningkatkan lapangan tenega kerja dan akan berdampak pada kesejahteraan rakyat.
Jokowi juga membuat program dan sudah membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Di era Jokowi juga dana untuk desa disalurkan begitu besar.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaData BPS pada Februari 2023 mencatat gaji rata-rata pekerja Indonesia yaitu Rp2.944.541 per bulan.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaPISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi Bahlil Lahadalia meragukan jiwa nasionalisme para Warga Negara Indonesia (WNI) yang pindah kewarganegaraan.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya saat mengunjungi SMK Mitra Industri 02 di Pati, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengangguran terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah lapangan kerja yang tersedia dan laju pertumbuhan penduduk.
Baca Selengkapnya