Harga daging sapi di Bekasi mencapai Rp 120.000 per kg
Merdeka.com - Memasuki hari keempat puasa, sejumlah harga komoditas di pasar tradisional Bekasi masih terpantau stabil. Dari pantauan merdeka.com, sejumlah harga komoditas pangan seperti daging sapi di Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, masih berada di harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan penelusuran, rata-rata sejumlah pedagang mematok harga jual daging sapi segar sebesar Rp 120.000 per kilogram (Kg). Sedangkan untuk daging sapi beku impor dibanderol Rp 80.000 per kg.
Salah satu pedagang, Martadi mengatakan, memasuki awal Ramadan belum terlihat secara signifikan kenaikan harga daging. Saat ini harga jual masih berada di kisaran Rp 100.000 ke atas. Menurutnya, kenaikan baru akan terjadi ketika menjelang Lebaran.
"Harga daging segar Rp120 ribu. Daging beku impor Rp 80 ribu. Paling mau Lebaran tiga hari biasa naik, itu pun kenaikan Rp 5 ribu," ungkapnya kepada merdeka.com, saat ditemui di lokasi, Minggu (20/5).
Hal senada juga dikatakan pedagang daging lainnya, Asep. Menurut dia, kenaikan harga jual daging terjadi ketika mau mendekati hari Lebaran. Dia menyebutkan, kenaikan tersebut disebabkan permintaan pasar yang tinggi, sementara stok tidak sebanding dengan permintaan.
"Sama untuk daging segar kita jual Rp 120 ribu per kg, daging impor 80 masih stabil puasa. Tiga hari sebelum lebaran mulai naik, permintaan banyak barang sedikit, karena stok juga sedikit. Bisa naik sekitar sepuluh sampai dua puluh ribu malah," imbuhnya.
Secara terpisah harga jual daging sapi di Pasar Baru Bekasi tidak berbeda jauh seperti di Pasar Tambun. Rata-rata pedagang menjual harga daging sapi segar yakni sebesar Rp 120.000 per Kg. Namun, perbedaan justru terjadi pada harga jual daging impor yakni mencapai Rp 100.000 per Kg.
"Daging sapi segar Rp 120 ribu per Kg tidak berbeda jauh. Daging beku impor dari India mencapai Rp 100 ribu per kg," ungkap Syakila.
Syakila mengatakan, harga tersebut sebetulnya masih terbilang normal bila dibandingkan mendekati Lebaran. Kenaikan bisa terjadi mencapai puluhan ribu rupiah ketika Lebaran." Biasanya kenaikan bisa mencapai 20 ribu. Sebelum dua hari lebaran melonjak segitu," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga jual daging menggunakan harga eceran tertinggi (HET). Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan pemerintah tetap menyediakan pilihan bagi masyarakat berupa daging beku dari India atau Australia seharga Rp 80.000 per kilogram. Sementara untuk daging segar, harga masih stabil pada kisaran Rp 105.000-Rp 120.000 per kilogram.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaIkappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca Selengkapnya