Gunakan Listrik di Luar Waktu Beban Puncak, Industri Dapat Diskon 30 Persen

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) memberikan potongan (diskon) tarif listrik bagi pelanggan industri. Diskon tersebut berlaku untuk pemakaian daya dari pukul 23.00-08.00 alias pada saat luar waktu beban puncak (LWBP).
Untuk itu, Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Area Surakarta, Mundhakir mengajak pelanggan dari sektor industri menggeser proses produksi dari waktu beban puncak (WBP) ke LWBP. Hal tersebut untuk menjaga operasional agar lebih konstan.
"Pada tahap pertama ini sudah ada 27 pelanggan yang menyepakati imbauan tersebut," ujar Mundhakir di Kantor PLN Area Surakarta, Senin (22/4).
Berdasarkan data yang dikumpulkan, kebutuhan daya listrik dari 27 pelanggan tersebut sebesar 91.429 KVA. Sebagaimana diketahui, waktu beban puncak mulai dari 17.00-22.00 WIB. Jika bersedia mengalihkan produksi dari WBP ke LWBP, maka pelanggan berhak memperoleh potongan tarif hingga 30 persen. Dengan kebijakan tersebut dia berharap pelanggan bisa memperoleh keuntungan.
"Program ini akan kami mulai bulan depan. Pada dasarnya langkah ini kami lakukan untuk meningkatkan keandalan mengingat beban puncak terus meningkat," ucapnya.
Jika dibandingkan dengan bulan lalu, lanjut Mundhakir, beban puncak harian di Wilayah UP3 Surakarta meningkat, dari 446 MW menjadi 464 MW. Kenaikan tersebut, menurutnya, seiring dengan membaiknya iklim usaha.
"Kami berharap produksi di dunia usaha makin meningkat terus sehingga akan membawa dampak perbaikan baik dari sisi perekonomian secara umum maupun ke daerah. Penyediaan kelistrikan akan terus diperbaiki agar suplai makin baik sehingga produksi di dunia usaha tidak ada kendala," jelasnya.
Ke depan pihaknya akan menggandeng lebih banyak pelanggan industri yang merupakan kelompok menengah untuk mengikuti program tersebut. Saat ini, lanjut dia, jumlah pelanggan industri di Wilayah UP3 Surakarta sebanyak 284 pelanggan dengan daya tersambung 392.481 KVA.
Manajer Operasional PT Esmalindo, Sukar yang juga salah satu peserta program tersebut menambahkan, pergeseran waktu operasional dari WBP ke LWBP tidak berpengaruh pada perusahaan. Ia menilai, selama ini memang saat waktu beban puncak pihaknya tidak melakukan produksi.
"Kecuali misal siangnya listrik mati jadi kami harus mengejar produksi di waktu beban puncak. Kami mengapresiasi langkah potongan tarif yang dilakukan oleh PLN karena akan meringankan biaya operasional perusahaan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN
Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca Selengkapnya
Dewan Energi: Kompor Listrik harus Dimulai dari Orang Kaya!
Alasan Dewan Energi usulkan orang kaya wajib pakai kompor listrik.
Baca Selengkapnya
Nggak Mau Biaya Bulanan Membengkak? Begini Cara Menghemat Listrik di Rumah yang Bisa Ditiru
Cara mengurangi pengeluaran bulanan bisa dimulai dengan menghemat pemakaian energi listrik. Ini tipsnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Baca Selengkapnya
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Selengkapnya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca Selengkapnya
Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran
Ainul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.
Baca Selengkapnya
Jelang Perayaan Hari Raya Galungan, PLN Imbau Masyarakat Perhatikan Jarak Aman Pasang Penjor
Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca Selengkapnya
Anak Buah Luhut Ungkap Ada Investor China Bakal Bangun Industri Kendaraan Listrik di Indonesia
Produsen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca Selengkapnya