Gandeng SMF, Bank Jateng optimis bisa salurkan KPR subsidi Rp 12 miliar di 2018
Merdeka.com - Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Jawa Tengah atau Bank Jateng, Hanawijaya optimis dapat merealisakan target penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 12 miliar dan KPR Non FLPP sebesar Rp 700 miliar hingga akhir tahun 2018.
Dia meyakini, target tersebut dapat tercapai selepas dilakukannya penandatanganan kerja sama Tripartit antara Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaha Rakyat (PUPR) dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF terkait penyaluran KPR FLPP.
Diketahui, dalam kerja sama tersebut SMF menyediakan dana porsi 25 persen guna merealisasikan penurunan beban fiskal pemerintah dalam KPR FLPP, di mana sebelumnya pemerintah memiliki porsi 90 persen, turun menjadi 75 persen.
Perjanjian tersebut membentuk komitmen bersama antara Bank Jateng Syariah, untuk mendukung perluasan akses ketersediaan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan percepatan realisasi program satu juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.
Hanawijaya mengatakan, Bank Jateng Syariah sangat menyambut positif penyediaan dana murah yang diberikan oleh SMF yang bersinergi dengan PPDPP, Kementerian PUPR. Menurutnya dengan kerjasama ini salah satu cara dalam meningkatkan bisnis.
"Kalau kami tidak ikut sangat disayangkan sekali, makanya kami cukup responsif mengikuti kerjasama tersebut. Disamping itu, melalui program tersebut tujuan Syariah juga dapat tercapai, yaitu memberikan akses kepemilikan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah,” kata Hanawijaya melalui keterangan resminya, Kamis (13/9).
Melalui dana jangka menengah panjang yang disediakan oleh SMF tersebut sangat membantu dan mendukung program bank untuk mengatasi mismatch, terutama kepada nasabah-nasabah yang memiliki jangka waktu KPR antara 15-20 tahun.
"Bank itu selalu mismatch antara dana dengan asetnya, maka terobosan dana jangka panjang dari SMF ini meringankan kami dari sisi mismatch tersebut, dari situ kami menjadi berani membiayai rumah dengan cicilan hingga 20 tahun karena sumber dananya pun didukung oleh dana dari SMF, yang berjangka waktu sama dengan jangka waktu pembiayaanya sehingga hal ini sangat positif dan membantu, karena sesuai dengan kebutuhan kami," ungkapnya.
Pihaknya optimis untuk meraih target hingga akhir tahun ini. Bank Jateng Syariah tengah membahas rencana kerja dengan SMF untuk membangun suatu kerjasama baru bukan hanya dalam program pembiayaan KPR untuk nasabah saja, tapi juga peningkatan kapasitas pembiayaan modal kerja perumahan syariah. "Ini juga salah satu jalan optimisme kami untuk bisa mancapai target 700 miliar," imbuhnya.
Untuk merealisasikan target tersebut, dirinya berharap kerja sama yang selama ini sudah dijalin dengan SMF dapat terus ditingkatkan dari apa yang sudah direalisasikan selama ini. Selain itu, ia juga berharap SMF dapat memberikan pricing yang lebih kompetiif sehingga penyaluran KPR semakin meningkat.
"Karena Bank Jateng, baik yang syariah, maupun yang konvensional, struktur dananya masih kecil dibanding bank-bank besar,yang menyebabkan cost of loanable fund kami tidak kompetitif, kalau boleh SMF bisa memberikan terus pricing yang kompetitif untuk kami supaya kami julannya bisa lebih kompetitif lagi," katanya.
"Dukungan teknis dalam bentuk pelatihan serta pendampingan dari SMF juga tak kalah penting untuk mendukung capacity building terutama bagi SDM Bank Jateng Syariah supaya dapat lebih luwes dengan segmen bisnisnya."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaAnggaran makan siang gratis itu pasti lebih tinggi dari seluruh anggaran Kemendikbudristek.
Baca SelengkapnyaGerakan Pasar Murah Serentak Se-Sumsel (GPMSS) ini akan terus dilakukan hingga menjelang Idul Fitri mendatang dengan harga subsidi.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca Selengkapnya