Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fintech Asetku Catat Telah Salurkan Dana Lebih dari Rp3 Triliun

Fintech Asetku Catat Telah Salurkan Dana Lebih dari Rp3 Triliun Ilustrasi fintech. © business insider

Merdeka.com - PT Pintar Inovasi Digital atau Asetku, salah satu platform Fintech P2P (peer to peer) lending yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK tercatat telah menyalurkan lebih dari Rp3 trilliun dana kepada peminjam yang sebelumnya tidak memiliki akses.

"Dana yang kami salurkan kepada lebih dari 700 ribu peminjam merupakan dana tunai yang bisa mereka gunakan untuk keperluan mendesak, beli barang untuk mendukung bisnisnya, macam-macam kebutuhan yang bisa menolong kehidupan peminjam telah Lenders kami bantu dengan melakukan pendanaan di aplikasi Asetku," ucap Direktur Asetku, Andrisyah Tauladan dikutip keterangannya di Jakarta.

Di Asetku, lender dapat mengembangkan nilai dana menganggurnya (idle fund) dengan return rate 18 persen hingga 22 persen. Sebagai bentuk apresiasi Asetku kepada lenders, Asetku terus berinovasi menghadirkan produk-produk keuangan yang bermanfaat dan menjangkau masyarakat diseluruh penjuru wilayah Indonesia.

Kehadiran layanan dan kemudahan yang ditawarkan perusahaan diharapkan dapat turut andil mewujudkan misi pemerintah untuk mencapai inklusi keuangan 75 persen. Industri fintech menyadari hal tersebut perlu diimbangi dengan literasi keuangan agar masyarakat lebih mengenal dan paham sebelum menggunakan layanan keuangan digital.

Oleh karena itu, Asetku ambil bagian dalam Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 (IFSE) yang berlangsung dua hari yaitu pada 23-24 September 2019 di Jakarta.

Andrisyah meyakini acara seperti IFSE sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia karena selain target inklusi keuangan pemerintah yang terbilang jauh, namun juga kesadaran masyarakat dalam mengenal manfaat dan menanggulangi risiko masih rendah.

"Kami menyadari untuk mencapai target inklusi keuangan Indonesia perlu adanya kegiatan-kegiatan edukasi atau pameran seperti ini untuk meningkatkan literasi keuangan. Melalui acara ini kami memberikan wadah atau akses kepada masyarakat agar dapat gali informasi sebanyak-banyaknya mengenai industri Fintech dimana semua berkumpul di dalam satu acara mulai dari regulator hingga platform Fintech itu sendiri seperti Asetku."

Partisipasi Asetku dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 (IFSE) juga merupakan bentuk dukungan akan perkembangan industri fintech di Indonesia juga merupakan upaya Asetku dalam menyambut Bulan Inklusi Keuangan pada Oktober mendatang. "Asetku terus mengembangkan kerja sama dengan pemain fintech tanah air. Kerja sama dengan berbagai fintech lain guna mendukung ekosistem bisnis Asetku," jelas Andrisyah.

Fintech P2P, platform yang menghubungkan antara peminjam/borrower dengan pemberi pinjaman/lender secara digital. Sangat penting bagi masyarakat yang ingin menggunakan layanan pinjam meminjam untuk memastikan platform tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Chief Risk Officer (CRO) Asetku, Jimmi Kharisma mengatakan sangat penting untuk calon pengguna memerhatikan legalitas perusahaan fintech P2P sebelum memilih menggunakan suatu platform. Calon pengguna dapat melihat daftar platform yang telah terdaftar hingga berizin di situs resmi OJK.

"Sebagai salah satu platform P2P lending yang telah terdaftar dan diawasi OJK, Asetku juga berkomitmen untuk selalu comply dengan seluruh regulasi dan kebijakan yang ada dan turut berpartisipasi untuk membangun industri P2P Lending di Indonesia," tutupnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini

Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini

Apabila kerugian yang dialami perusahaan disebabkan risiko bisnis dari Investree itu sendiri, tentu penanganan OJK berbeda.

Baca Selengkapnya
Dirut Danacita Muncul Usai Viral Beri Pinjaman ke Mahassiwa ITB: Kami Bukan Pinjol

Dirut Danacita Muncul Usai Viral Beri Pinjaman ke Mahassiwa ITB: Kami Bukan Pinjol

Sebagai perusahaan p2p lending yang berizin OJK, Danacita mengaku taat terhadap pedoman perilaku dari Asosiasi Fintech.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun

Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun

Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya

Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya

Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024

Pangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024

Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten: Pupuk Subsidi di Indonesia Suka Hilang saat Dibutuhkan, Beda dengan India dan Amerika Serikat

Menkop Teten: Pupuk Subsidi di Indonesia Suka Hilang saat Dibutuhkan, Beda dengan India dan Amerika Serikat

Permasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.

Baca Selengkapnya