Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Erick Thohir Harap Pembayaran Klaim Nasabah Jiwasraya Terealisasi di Akhir 2020

Erick Thohir Harap Pembayaran Klaim Nasabah Jiwasraya Terealisasi di Akhir 2020 Erick Thohir. ©2019 Instagram Erick Thohir

Merdeka.com - Menteri BUMN, Erick Thohir mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp37,18 triliun untuk diberikan ke BUMN-BUMN yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satunya untuk penyelamatan Jiwasraya.

Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat bersama Komisi VI DPR RI. Diketahui, PMN terbesar disetorkan kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (PBUI) yaitu sebesar Rp20 triliun.

Erick mengatakan, sebagian suntikan modal PBUI akan digunakan untuk pembayaran klaim polis nasabah Jiwasraya yang dia harapkan bisa dimulai lagi akhir tahun.

"Yang lain sebagian untuk Jiwasraya dimana diharapkan mulai ada pembayaran lagi akhir tahun," ujar Erick saat ditemui di Kompleks DPR-MPR RI.

Sebagai informasi, BPUI telah menjadi induk holding perusahaan asuransi dan penjaminan. Selain membawahi PT Jiwasraya, BPUI juga membawahi PT Askrindo dan PT Jamkrindo yang memberikan jaminan kepada UMKM dalam mengambil dana murah untuk berusaha.

Askrindo dan Jamkrindo sendiri mendapatkan PMN masing-masing Rp 3 triliun.

"Kan kemarin ada PMN Rp 6 triliun untuk Askrindo dan Jamkrindo dan lain-lain untuk membantu memproteksi bagi yang meminjam dana murah seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) UKM," kata Erick.

Persoalan Jiwasraya Belum Usai

Diketahui, persoalan Jiwasraya hingga saat ini belum juga usai. Para nasabahnya hingga saat ini belum menemui kejelasan kapan akan memperoleh pencairan polis asuransinya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memandang, terlalu berlarut larutnya masalah Jiwasraya ini mengancam kepercayaan publik terhadap industri asuransi. Padahal, masyarakat yang sadar pentingnya asuransi masih sedikit.

"Tapi melihat kasus gagal bayarnya asuransi Jiwasraya dan asuransi yang gagal bayar lainnya target potensial itu hilang karena mereka trauma untuk membeli asuransi," ucap Bhima beberapa waktu lalu.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Polri: Politik Uang Pemilu 2024 Ada 20 Kasus
Bareskrim Polri: Politik Uang Pemilu 2024 Ada 20 Kasus

"Hanya sekitar 20 kasus yang saat ini dilaksanakan penyidikan di jajaran kepolisian," kata Djuhandhani

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan

Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.

Baca Selengkapnya
Polisi 'Rahasiakan' Sosok Saksi Baru di Kasus Pemerasan Seret Firli Bahuri
Polisi 'Rahasiakan' Sosok Saksi Baru di Kasus Pemerasan Seret Firli Bahuri

Berkas perkara kasus pemerasan Fir,i Bahuri kini masih proses perbaikan setelah dikembalikan jaksa

Baca Selengkapnya
Polisi Mulai Usut Kasus Kebocoran Dokumen DJKA yang Dibawa Firli Bahuri, Pelapor Diperiksa
Polisi Mulai Usut Kasus Kebocoran Dokumen DJKA yang Dibawa Firli Bahuri, Pelapor Diperiksa

Edy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Yusril Nilai KPU Tak Lakukan Pelanggaran Etik Dalam Proses Pencalonan Gibran, Ini Dalilnya
Yusril Nilai KPU Tak Lakukan Pelanggaran Etik Dalam Proses Pencalonan Gibran, Ini Dalilnya

Menurut Yusril, tafsir atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak dapat dibatasi hanya pada PKPU saja.

Baca Selengkapnya
Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam

Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.

Baca Selengkapnya