Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding Negara Berkembang Lainnya
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan di atas 5 persen atau 5,2 persen yang didukung tidak hanya dari kinerja ekspor, namun juga dari sisi konsumsi dalam negeri yang terus mendukung pemulihan ekonomi.
"2/3 dari pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi rumah tangga. Sehingga kuncinya bagaimana mendorong sumber-sumber pertumbuhan dari dalam negeri konsumsi rumah tangga termasuk juga ekonomi kerakyatan," ujar Perry dalam webinar, Jakarta, Rabu (19/10).
Perry mengungkapkan, perikanan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 berada di kisaran 4,6 persen hingga 5,3 persen tetap masih di tas 5 persen yang jika dibandingkan dengan ekonomi global tahun 2023 sebesar 2,6 persen. Bahkan untuk China hanya 4,5 persen.
"Jadi pertumbuhan ekonomi kita adalah lebih tinggi dari dunia bahkan juga lebih tinggi dari negara-negara berkembang lainnya," jelas dia.
Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan dalam negeri yakni konsumsi dan juga ekspor hilirisasi maupun memperkuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ekonomi kerakyatan. Di sisi lain, untuk inflasi pihaknya memprediksi inflasi naik 6,2 persen setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebelumnya. Namun ternyata inflasi pada bulan lalu hanya 5,9 persen.
Perry menerangkan hal tersebut terjadi karena adanya sinergi dan koordinasi yang sangat erat antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah, bagaimana mengatasi dampak dari rambatan khususnya adalah harga makanan.
Lebih lanjut inflasi masih akan terus naik hingga akhir tahun ini. Perkiraan BI inflasi yakni 6,6 hingga 67 persen. Kendati demikian itu juga bisa menurun di kisaran 6,3 persen di akhir tahun.
"Kami memperkirakan memang inflasi masih akan naik akhir tahun ini semua kami perkirakan 6,6 persen hingga 6,7 persen perkiraan kami sebelumnya dengan realisasi dikoordinasi itu bisa lebih rendah bisa sekitar 6,3 persen di akhir tahun ini itu inflasi tapi dimulai triwulan satu tahun depan akan menurun dengan koordinasi dan respon yang terus dilakukan," tambahnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca Selengkapnya