DPR Rapat Tertutup Bahas Kebocoran Sumur Minyak Pertamina di ONWJ
Merdeka.com - Komisi VII DPR memanggil sejumlah pihak untuk membahas kebocoran gas dari Sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ). Namun karena ada hal sensitif, rapat tersebut berlangsung tertutup.
Rencananya Rapat tersebut dimulai pada Rabu (11/9) Pukul 15.00 WIB, namun baru dimulai pukul 15.50 WIB. Pantauan Liputan6.com, Rapat tersebut dihadiri 12 Anggota Komisi VII DPR dari 7 fraksi.
Selain itu, juga dihadiri Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Meida Wati, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dan beberapa pejabat eselon satu mewakili beberapa Kementerian yaitu Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) M.R. Karliansyah Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rasio Ridhosani
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien
Pimpinan Rapat Dengar Pendapat kebocoran gas Blok ONWJ, Gus Irawan Pasaribu mengatakan, tujuan dikumpulkannya sejumlah pihak tersebut adalah untuk membahas kebocoran gas dan tumpahan minyak dari Sumur YYA-1 Blok ONWJ, menindaklanjuti tinjauan Komisi VII DPR ke area Blok ONWJ.
"Kemarin setelah peninjauan lapangan sebetulnya kita langsung rapat, ini adalah bagian tindak lanjut hal teknis dan mendalam," kata Gus Irawan saat membuka Rapat.
Dia melanjutkan, dalam rapat tersebut akan membahas hal sensitif terkait Investigasi Kebocoran gas dan tumpahan minyak, sebab itu rapat dilakukan secara tertutup.
"Sesuai pasal 251 ayat 1 peraturan DPR RI tentang tata tertib rapat ini memenuhi korum dengan mengucap bismillah izinkan saya membuka rapat DPR RI. Setiap rapat bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup dan ada hal-hal sensitif investigasi maka kami usulkan rapat hari kita lakukan secara tertutup," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apresiasi tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa
Baca SelengkapnyaRapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten/kota akan dilakukan hingga 5 Maret 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca SelengkapnyaTerbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel
Baca SelengkapnyaDua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSatgas RAFI Pertamina 2024 resmi ditutup hari ini, 22 April 2024, setelah bekerja sejak 25 Maret 2024.
Baca Selengkapnya