DPR Belum Terima Draf RUU Omnibus Law

Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani memastikan hingga saat ini dirinya belum menerima Draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan Perpajakan.
"Jadi saya juga menyampaikan mengimbau kepada masyarakat, sampai hari ini sampai nanti diserahkan draf omnibus law itu belum ada draf resmi yang diterima DPR," kata Puan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1).
Puan mengatakan, pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkumham Yasonna Laoly pada sore ini pun bukan dalam rangka menyerahkan draf omnibus law. Pertemuan itu, hanya menyamai persepsi antara pemerintah dengan parlemen mengenai UU omnibus law.
"Beliau datang menemui pimpinan DPR untuk menyamakan persepsi terkait dengan pembahasan omnibus law yang nantinya diserahkan ke pemerintah," jelasnya.
Puan mengatakan pembahasan omnibus law baru bisa dimulai apabila draf final RUU sudah diserahkan kepada DPR. Setelah diserahkan, maka pihak pimpinan akan menindaklanjutinya melalui rapat pimpinan (rapim) untuk memutuskan mekanisme pembahasannya akan seperti apa.
"Setelah ketua DPR menerima akan dirapimkan, atau nanti akan ada Bamus, atau rapat konsultasi dengan para pimpinan fraksi, kalau kemudian disepakati baru kita akan masukan paripurna dan seterusnya. Hal itu yang kemudian disampaikan proses di DPR, jadi memang harus dilakukan hal seperti itu," ujarnya.
Draf Sudah Selesai
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan untuk draf RUU omnibus law cipta lapangan kerja sudah final. Hanya saja, pemerintah akan menyerahkan draf tersebut sesuai dengan arahan DPR.
"Intinya sesuai mekanisme yang ada, dan kita lakukan secepat-cepatnya. Kalau materi sudah siap tapi mekanisme kita ikuti apa yang diharapkan DPR," kata Airlangga.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Pedangdut Cupi Cupita Tak Tahu Diendorse Judi Online: Dikira Game Mobile Legend
Cupi Cupita sebelumnya diperiksa sebagai saksi terkait dugaan mempromosikan situs judi online 'Sakti 123.com'
Baca Selengkapnya


Minta Bantuan Raja Juli, Kaesang Ingin Sowan ke Jokowi Usai Jadi Ketum PSI
Kaesang meminta bantuan Wamen ATR itu untuk berkomunikasi dengan Jokowi.
Baca Selengkapnya


Reaksi KPU Tahu Ada Kotak Suara Mengeluarkan Asap saat Pilkades
Kasus semacam itu belum pernah terjadi dalam pelaksanaan pemilu.
Baca Selengkapnya


Kaesang Jadi Ketum PSI, NasDem Sebut Potensi Salahgunakan Jabatan Bapaknya
Kaesang sebagai warga negara punya hak untuk berpolitik. Termasuk menjadi ketua umum partai.
Baca Selengkapnya


Pemerintah Jelaskan APBN Jadi Jaminan Proyek Kereta Cepat: Cara Pembiayaan Kreatif
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat tidak khawatir APBN jadi jaminan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca Selengkapnya

Dukung Transformasi Digital, Kementerian BUMN Gelar Fordigi Summit 2023
Kementerian BUMN menggelar Forum Digital (Fordigi) Summit 2023.
Baca Selengkapnya

Tak Hanya Indonesia, Ini Daftar Negara yang Terapkan Pajak Karbon
Presiden Jokowi telah meresmikan perdagangan bursa karbon di Indonesia.
Baca Selengkapnya

Puan Maharani Bongkar Isi Pertemuan dengan Luhut
Tanpa ragu Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuan dengan Luhut. Apa isi pertemuan itu?
Baca Selengkapnya

Kaesang soal Ajakan Puan Merapat ke PDIP: PSI Terbuka Asal Win Win
Ternyata respons Kaesang akan ajakan dari Puan sangat santai dan jelas.
Baca Selengkapnya

Terungkap Isi Pembahasan Prabowo dengan Megawati
Megawati dengan Prabowo memiliki hubungan yang sangat dekat.
Baca Selengkapnya

Waketum PPP Arsul Sani Terpilih Sebagai Hakim Konstitusi Usul DPR
Arsul berharap akan mengurangi ketegangan terkait pengambilan keputusan MK.
Baca Selengkapnya

PDIP Lagi Hitung Baik Buruknya Jika Cuma Dua Capres di Pilpres 2024
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya