Dirjen Pajak tak janji sanggup capai target
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menyatakan kinerja penerimaan pajak baru akan membaik pada semester II tahun depan. Alasannya, kondisi perekonomian dunia baru akan membaik pada periode tersebut.
Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengatakan, krisis ekonomi dunia telah memukul sektor usaha khususnya pertambangan. Permintaan akan komoditi pertambangan tergerus cukup tajam. Penurunan ekspor membuat keuntungan berkurang yang akhirnya berimbas pada rendahnya setoran pajak.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya tidak bisa memastikan target pajak bisa terealisasi. "Apakah target terpenuhi, saya tidak bisa berjanji. Kita usaha saja. Semester II 2012 memang berat diusaha kita," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (4/12).
Fuad menambahkan, pihaknya berusaha menggenjot penerimaan pajak dari sektor lain yang masih memiliki potensi digali. Tujuannya untuk menutupi kekurangan ini. "Kenaikan melambat karena semester kedua itu terjadiperlambatan ekonomi global. Itu sudah mulai terasa di dunia usaha kita," jelasnya.
Berdasarkan data realisasi pajak dari Ditjen Pajak per 23 November, penerimaanpajak telah mencapai Rp 708,890 triliun atau 80,10 persen dari target APBN-P yakni Rp 885,026 triliun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Airlangga, pihaknya melihat tren positif di berbagai wilayah Indonesia untuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaJumlah pemilih di Jatim saat ini mencapai 31,4 juta. Jatim juga merupakan salah satu kunci dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaPemerintah kini berupaya mengejar capaian target angka kemiskinan yang dipatok turun sekitar 6,5 hingga 7,5 persen dari total sekitar 26 juta jiwa di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaTarget realisasi investasi di Kaltim tahun 2023 ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp 64,5 triliun.
Baca Selengkapnya