Defisit Transaksi Berjalan Kian Melebar, Rupiah Masih Akan Loyo di 2020
Merdeka.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listianto memprediksi nilai tukar Rupiah pada 2020 akan terpengaruh defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) yang melebar. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau USD pada 2020 mendatang diperkirakan berada di kisaran Rp14.400 per USD. Angka ini menguat dari APBN 2019 di Rp15.000 per USD.
Eko menyebut, defisit transaksi berjalan belum mampu dihentikan. "Ini merupakan alarm bahaya bagi stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah situasi global yang tanpa kejelasan arah," kata dia, di kantornya, Senin (19/8).
Tanpa upaya serius mengatasi pelebaran defisit, maka nilai tukar Rupiah dapat berfluktuasi liar melawan USD. Defisit CAD diketahui melebar ke 3 persen terhadap PDB atau USD 8,4 miliar di triwulan II dari 2,6 persen terhadap PDB (USD 7 miliar) di triwulan I 2019.
"Problemnya kita masuk 15 negara terbesar yang alami defisit currect account balance. Kita nomor 5,naik dari 2,6 jadi 3 p dari PDB," ujarnya.
Meski kondisi Rupiah jauh lebih baik dibanding beberapa negara lain, namun dapat mendapat dampak negatif jika CAD terus dibiarkan melebar. "Data kita soal mata uang negara-negara menggambarkan mata uang kita baik secara nominal, tapi exchange ratenya negatif. Kenapa negatif? karena CAD melebar. Selama terus begitu agak susah capai target," tutupnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa menurutnya, angka tersebut dipatok seiring dengan masih terdapat risiko volatilitas terutama berasal dari eksternal.
"Nilai tukar Rupiah Rp14.000 per USD Ini tidak terlalu jauh masih line dengan beberapa faktor pendukungnya," kata Menteri Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, di Jakarta, Jumat (16/8).
Dia menyampaikan, pergerakan nilai tukar Rupiah pada 2020 dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah masih adanya risiko ketidakpastian global seperti berlanjutnya perang dagang dan proteksionisme. Kemudian perubahan arah kebijakan moneter Amerika Serikat pun turut mempengaruhi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaPotensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnya