Dana FIF USD1,4 M Masih Kurang Hadapi Gelombang Pandemi Selanjutnya
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan akan ada tiga negara baru yang menjadi pendonor Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) atau Pandemic Fund. Mereka adalah Australia, Prancis dan Arab Saudi.
"Malam ini ada tiga negara (tambahan) termasuk Australia, Prancis dan Arab Saudi telah mengumumkan komitmennya," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers 2nd G20 Joint Finance and Health Minister Meeting di Hotel Mulia, Nusa Dua Bali, Bali, Sabtu (12/11) malam.
Komitmen dana pandemi atau Pandemic Fund kini sudah terkumpul USD 1,4 miliar. Namun, angka tersebut masih di bawah rekomendasi G20 high level independent panel, di mana dunia sekurang-kurangnya butuh dana USD 10 miliar untuk kesiapan menghadapi gelombang pandemi selanjutnya.
Dengan komitmen dana pandemi yang sudah terkumpul itu, Sri Mulyani dan tim akan fokus untuk mengembangkan arsitektur kesehatan internasional, guna menghadapi ancaman pandemi baru di masa depan.
Sri Mulyani melanjutkan, semua negara anggota G20 meminta pengelolaan dana ini harus inklusif. Khususnya guna menarik banyak perhatian dari negara berpendapatan kecil dan menengah, untuk memperkuat persiapan mereka menghadapi wabah pandemi selanjutnya.
"Jadi ini kesepakatan yang sangat baik, juga menunjukan komitmen dan kolaborasi kuat dari seluruh negara anggota G20, didukung oleh organisasi internasional dan juga komitmen datang dari berbagai lembaga filantropi," tuturnya.
Secara resmi ketiga negara tersebut nanti akan mengumumkan jumlah dana yang bakal disumbangkan. Dengan begitu ini menambah dana awal yang sebelumnya telah terkumpul dari 20 negara dan 3 lembaga filantropi.
Di antaranya Australia, Kanada, Uni Eropa, Perancis, Jerman, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Selandia Baru, Norwegia, Afrika Selatan, Singapura, Inggris, Spanyol, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (UEA). Selain itu terdapat lembaga internasional yang juga menjadi pendonor, yakni The BIll & Melinda Gates Foundation, The Rockefeller Foundation, dan Wellcome Trust.
"Mereka nanti akan mengumumkan pada pertemuan tingkat menteri," kata dia.
Reporter: Maulandy Rizki Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah tengah membahas aturan mengenai pembentukan dana khusus pariwisata atau tourism fund.
Baca SelengkapnyaIMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca Selengkapnya