Dahlan Iskan: Idealnya BUMN disisakan hanya 82 unit saja
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar rapat dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu isunya terkait resizing atau perampingan jumlah perusahaan pelat merah. Dari 141 perusahaan saat ini, akan lebih baik bila jumlahnya dikurangi drastis agar kinerja lebih efisien.
Caranya terutama dengan meleburkan BUMN sejenis. Melalui pembentukan holding seperti di pupuk dan semen, jumlah perusahaan pelat merah saat ini secara de facto tinggal 121 unit.
"Masih harus dikurangi lagi, idealnya 80-an lah. Bisa 81 bisa 82," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (12/6).
Mantan Direktur Utama PT PLN ini menilai Menko Perekonomian Chairul Tanjung sudah merestui agenda perampingan. Sehingga, dalam waktu dekat akan dimunculkan kajian mengenai sektor bisnis apa yang bisa digabung untuk mengurangi jumlah BUMN beroperasi di Indonesia.
"Pak menko bilang begitu. Bagus tidaknya bukan banyaknya BUMN tapi kualitasnya. Dan juga tadi diminta jalan terus program kita seperti PT Sang Hyang Sri dan PT Pertani dikonsolidasi ke pupuk Indonesia jalan saja," ungkapnya.
Selain holding Semen dan pupuk, restrukturisasi BUMN saat ini menjamah beberapa sektor. Untuk energi, ada peleburan PT Petra Arun Gas (PAG) ke dalam bagian PT Perusahaan Listrik Negara. Di sektor transportasi dan infrastruktur, PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) juga sudah menjadi bagian dari PT Pelabuhan Indonesia II.
Ditemui terpisah, Menko Perekonomian Chairul Tanjung melihat sektor strategis yang harus segera dikaji penggabungannya adalah BUMN bidang pangan. Ini termasuk pula perusahaan pelat merah yang biasa memproduksi benih. Dia kerap mendapat keluhan petani, bahwa BUMN benih seperti PT Sang Hyang Sri tak becus menyalurkan kebutuhan mereka.
"Itu sebaiknya tugasnya diambil alih perusahaan pupuk holding. Makanya perusahaan pangan di bidang bibit ini seperti SHS dan perusahaan pangan lain digabung ke holding pupuk sehingga mereka punya kemampuan dan kualitas," kata pria akrab dibahas CT ini.
Selain melebur BUMN benih, target lain untuk jangka pendek adalah menyatukan perusahaan negara sehat, sehingga tingkat aset dan ekonominya membesar. Itu mencakup peleburan PT Sucofindo dengan BUMN bidang surveyor lainnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies optimis dengan kemampuan Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadapi debat perdana cawapres tema ekonomi besok.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyebut, dalam tahun politik ini banyak menteri yang mencalonkan jadi caleg maupun tim sukses.
Baca SelengkapnyaProyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panas bumi ini memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk bisa menjadi pendorong atau mewujudkan apa yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menuntaskan agenda penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres: Mahfud Tanya Soal Tak Berani Target Ekonomi 7 Persen, Cak Imin "Ujungnya Bukan Sehat Tapi Semu dan Keropos
Baca SelengkapnyaJika agenda pemerataan pembangunan, transisi hijau dan ekonomi kreatif serta UMKM bisa dikawal, maka akan membentuk 19 juta lapangan kerja.
Baca SelengkapnyaHashim memuji pemaparan Amran Sulaiman yang menyinggung soal keberlanjutan saat Diskusi Kebangsaan di Unhas Makassar.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca Selengkapnya