Bos Bulog soal Isu Beras Berkutu: Ada Oknum yang Ingin Citra Bulog Negatif
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan beras yang disalurkan untuk bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat memiliki kualitas yang baik. Hal ini sekaligus membantah kabar yang beredar soal beras bantuan sosial dari Bulog yang bau, berkutu dan dicampur plastik.
Menurut dia, ada oknum yang sengaja ingin menjatuhkan citra Bulog dengan menyebarkan isu tersebut.
"Ketika kita salurkan beras bantuan Bulog, seolah beras Bulog itu tercampur sama beras plastik, bau, berkutu padahal kita cek di lapangan nggak ada. Ini yang dibuat beberapa oknum yang mau citra Bulog negatif, seolah Bulog kayak nggak peduli kualitas," ujar Budi Waseso dalam Bincang Editor "Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19" yang ditayangkan di Vidio.com, Senin (2/11).
Bulog mendapatkan tugas menyalurkan 450 ribu ton beras bansos kepada 10 juta keluarga dengan target 3 bulan. Penyaluran beras bansos dilaksanakan dengan lancar dan tidak ada masyarakat yang komplain akan kualitas beras tersebut.
"Kemarin 450 ribu ton diselesaikan bahkan dalam waktu 2 bulan. Nggak ada komplain sama sekali dan terpenuhi dengan baik," kata dia.
Jaga Kualitas
Budi Waseso menegaskan bahwa sangat penting untuk menjaga kualitas bahan pangan yang disalurkan untuk masyarakat karena pangan mendorong terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. "Kalau tujuan pemerintah menciptakan SDM unggul, berarti pangannya juga harus berkualitas. Jangan hanya mementingkan kuantitas," ujarnya.
Dia memastikan stok beras hingga akhir tahun tercukupi. Saat ini, stok beras Bulog masih tersisa sekitar 1 juta ton lebih.
"Kita masih punya jumlah yang cukup. Kita juga lihat stok di seluruh wilayah di Indonesia, jadi kita simpan stok sesuai kebutuhan. Kita prediksi kalau dibutuhkan suatu waktu itu terpenuhi, secara kualitas dan kuantitas," tandasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBansos beras rencananya akan dibagikan selama 6 bulan dari Januari-Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaPenghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaBayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya