Bos BPH Migas: Biaya Angkut Gas Bumi di Beberapa Ruas Masih di Atas Rata-Rata
Merdeka.com - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa mengakui, biaya pengangkutan (toll fee) gas bumi di beberapa ruas masih di atas rata-rata.
Pria yang akrab disapa Ifan ini menyebut bahwa sebenarnya biaya angkut gas bumi yang ditetapkan BPH Migas sudah efisien.
"Jauh di bawah USD 1, sekitar USD 0,75 (per MMBTU). Kalau gas dipatok USD 6, berarti USD 0,75 itu berapa persennya," ujar Ifan saat ditemui di Bekasi, Kamis (22/4).
Tercatat, di beberapa kontrak gas bumi, misalnya milik PT Pupuk Indonesia, harga jual gasnya masih di atas USD 6 per MMBTU karena toll feenya masih tinggi (data Pupuk Indonesia tahun 2020).
Demikian pula dengan toll fee ruas Arun-Belawan, SSWJ1, SSWJ2 dan KJG yang masih di atas USD 1 per mscf (data 2017).
Ifan bilang, penyebab tingginya toll fee ini karena pipa gas yang bersangkutan dibangun berdasarkan penugasan pemerintah melalui Kementerian ESDM, bukan berdasarkan lelang yang dilakukan BPH Migas
"BPH Migas sekarang sudah 20 tahun. Selama 20 tahun, kami hanya sekali melelang, tahun 2006, itu pun hanya pipa transmisi," kata Ifan.
BPH Migas melakukan lelang sesuai dengan tugasnya, yang tercantum di UU Migas pasal 46 ayat 3, tepatnya poin d dan f. Ifan menegaskan, lelang membuat pembangunan pipa gas lebih efisien karena didesain dengan mempertimbangkan keekonomiannya.
"Tapi kalau penugasan, BPH Migas tidak terlibat. Jadi tahu-tahu, pas cek pipa, kok nggak sesuai, nah ini dampaknya. Capital expenditure dan operational expenditure jadi bengkak. Ibaratnya beli bus kapasitas 100 orang. Yang isi cuma 20 orang. Dampaknya sekarang. Makanya kita buat KPPI (Peraturan Konsultan Pengawas Investasi)," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca Selengkapnya“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaAH telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Baca Selengkapnya