Bos BI yakinkan kemampuan bayar utang asing Indonesia masih baik
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia tumbuh melambat per akhir April 2018 ini. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh 7,6 persen (yoy) pada akhir April 2018, melambat dibandingkan dengan 8,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Adapun perlambatan tersebut terjadi baik pada ULN sektor pemerintah dan juga ULN sektor swasta. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakinkan utang asing Indonesia saat ini masih aman.
"Terkait statistik utang luar negeri Indonesia (SULNI), kalau kita lihat memang ada beberapa indikator yang mempengaruhinya," tutur dia di BI, Jakarta, Jumat (22/6).
"Pertama rasio terhadap PDB masih cukup aman, baik pemerintah maupun swasta juga aman. Jadi jangan liat nominalnya, satu dolar sekarang kan beda dari satu dolar yang 10 tahun lalu, makannya ukuranya ini ya terhadap PDB," tambah dia.
Selain itu, Perry menambahkan kemampuan membayar utang Indonesia masih dalam posisi baik. Apalagi, saat ini, pihaknya mendorong untuk melakukan lindung nilai (hedging).
"Kedua, kemampuan bayar atau debt service ratio itu juga masih aman. Dan ada ketentuan kehati-hatian, khususnya bagi ULN swasta kan ada kewajiban lindung nilai (hedging)," ujar dia.
Kata Perry, data sejauh ini yang diperoleh BI menunjukkan ada sekitar 90 persen pihak swasta non bank yang telah melakukan lindung nilai. "Data kami menunjukkan 90 persen swasta non bank itu lakukan hedging, mereka juga manajemen resiko untuk likuditasnya dan juga untuk pemenuhan ratingnya," ujar dia.
Perry menyimpulkan, kemampuan RI untuk membayar utang masih terhitung aman dan juga terukur. "Pendapat kami ULN dari sisi level dan kemampuan bayar serta manajemen risikonya itu masih cukup aman," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBerikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca Selengkapnya