Bos BI : Nilai tukar Rupiah cenderung stabil sepanjang 2017
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, sepanjang tahun 2017 nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) cenderung stabil. Bahkan, kinerja Rupiah selama periode tersebut ada di posisi nomor 2 terbaik di Asia.
"Nilai tukar Rupiah dibandingkan dolar itu tahun lalu kinerja daripada Rupiah bisa dikatakan nomor 2 terbaik di Asia. Bahkan di bawah Jepang," kata Agus dalam konprensi pers di Kantor BI, Jakarta, Kamis (28/12).
Agus mengatakan pada tahun 2016 lalu terjadi apresiasi Rupiah sekitar 2,25 persen. Namun pada 21 Desember 2017 year to date (ytd) mata uang garuda terapresiasi 0,78 persen.
"Ini di bawah 1 persen di sini kita lihat volatilitas Rupiah terjaga," ujarnya.
Agus menambahkan, pada tahun lalu volatilitas Rupiah mencapai 8 persen. Sementara saat ini ada dikisaran 3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang 2017 nilai Rupiah stabil.
Meski stabil, namun ada sedikit tekanan eksternal pada triwulan IV 2017. Di mana saat itu ada pengumuman rencana Amerika Serikat akan meluncurkan paket pajak khusus.
"Ini kondisi yang terjadi tapi secara umum volatilitas di 2017 ada dikisaran 3 persen dan Rupiah cenderung stabil," tandas Agus.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya
Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya