Bos BI: Meski Terkontraksi, Ekonomi Kuartal III Lebih Baik Dibanding Kuartal I
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan pemulihan ekonomi di Tanah Air saat ini tengah berlangsung. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yang sudah menunjukkan bahwa di kuartal III semakin membaik.
"Apakah dari indikator mobilitas manusia berbagai aktivitas baik mobilitas secara umum maupun aktivitas ekonomi terus meningkat," katanya dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020, Senin (19/10).
Perry menyebut beberapa indikator survei penjualan eceran juga terus mengalami perbaikan. Bahkan indeks PMI juga telah berhasil meningkatkan ekspor non migas Indonesia.
"Sehingga secara keseluruhan memang kami perkirakan bahwa di triwulan III meskipun masih kontraksi akan lebih baik dari triwulan II," sebutnya.
Defisit Transaksi Berjalan Rendah
Tak sampai di situ, defisit transaksi berjalan diperkirakan BI tahun ini juga bakal lebih rendah. Di mana transaksi berjalan di kuartal III akan mengalami surplus. Sehingga keseluruhan di 2021
transaksi berjalan akan di bawah 1,5 persen PDB.
"Untuk tahun 2021 bisa ada terkendali di sekitar 1,5 persen PDB," katanya.
Dengan adanya perbaikan tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV selanjutnya akan kembali positif. Sehingga ini akan mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca Selengkapnya