Bos BI dan Menlu Retno Sepakat Perkuat Kerja Sama Diplomasi Ekonomi

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) sepakat memperkuat kerja sama di bidang diplomasi ekonomi. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan peran dan memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, dengan meningkatkan peran dan penguatan ini, posisi Indonesia dalam kerja sama internasional melalui jalur diplomasi ekonomi yang efektif. Dampaknya akan mendukung kepentingan nasional.

"Jalur diplomasi ekonomi yang efektif akan mendukung terjaganya kepentingan nasional dan persepsi positif terhadap Indonesia," kata Perry dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (20/5).

Komitmen tersebut dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi. Kesepahaman ini berlaku mulai tanggal 19 Mei 2020 dan memperkuat kerjasama sebelumnya pada tahun 2017.

Nota Kesepahaman akan dijabarkan dalam bentuk program kerja yang disusun secara bersama oleh BI dan Kemlu RI. Isinya yakni, pertama, pengelolaan persepsi positif perekonomian RI terutama untuk mendorong investasi dan perdagangan Indonesia dan pemahaman mengenai kebijakan Indonesia.

Perumusan Posisi Indonesia

Kedua, perumusan posisi Indonesia dan peningkatan peran Indonesia di tingkat bilateral, regional, plurilateral dan multilateral. Ketiga, pelaksanaan hubungan internasional untuk mendukung kepentingan nasional.

Keempat, pertukaran data dan/atau informasi untuk mendukung perumusan kebijakan perekonomian Indonesia. Kelima, pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

Perry menambahkan, Nota Kesepahaman ini berlaku selama 3 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak.