Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Biaya Kampanye Negatif Kelapa Sawit 5 Kali Lebih Besar dari Iklan Coca Cola

Biaya Kampanye Negatif Kelapa Sawit 5 Kali Lebih Besar dari Iklan Coca Cola Kelapa Sawit. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kampanye hitam minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) oleh Uni Eropa bukan hal yang baru lagi. Kali ini, Komisi Eropa telah mengadopsi Delegated Regulation no. C (2019) 2055 Final tentang High and Low ILUC Risk Criteria on biofuels pada tanggal 13 Maret 2019.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, iklan kampanye hitam kelapa sawit gencar dilakukan oleh Eropa salah satunya Italia. Negara itu, bahkan mengeluarkan biaya 5 kali lebih besar dan masif dari pada iklan Coca Cola.

"Kampanye hitam telah berjalan lama, dan masih seperti apa adanya yang ceritakan ada perusahaan Italia penghasil coklat. Dia bilang itu biaya promosi untuk kampanye negative itu 5 kali lebih besar dari biaya promosi Coca Cola," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/4).

Dengan adanya kampanye hitam ini, masyarakat di negara tersebut pun sudah memiliki persepsi negatif sendiri terhadap kelapa sawit. "Itu menunjukkan bahwa persepsi mengenai kelapa sawit sudah terbentuk di sana bukan hanya di parlemen tapi dimasyarakatnya," jelas Menko Darmin.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah ketika berkunjung ke Brussel beberapa waktu lalu pun menemui sejumlah pihak untuk menjelaskan pentingnya kelapa sawit bagi Indonesia dan keberlanjutannya ke depan bagi dunia.

"Kita menemui Wakil Presiden Parlemen Eropa Heidi Hautala dan beberapa anggota parlemen. Lalu komisi Eropa Miguel Arias Canete, Commissioner for Climate Action and Energy dan Karmenu Vella, Commissioner Environment, Maritime Affairs & Fisheries," jelas Menko Darmin.

Selain itu, delegasi Indonesia juga menemui Dewan Eropa Jaroslaw Pietras, DG of Transport, Energy, Environment, Education, General Secretariat of European Council. Serta Perusahaan bidang biodiesel dan perusahaan multinasional lain yang memiliki hubungan bisnis dengan Indonesia seperti Ferrero, Michelin dan Airbus.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Biaya Iklan dan Promosi Dipangkas, Pinjol Adakami Turunkan Suku Bunga
Biaya Iklan dan Promosi Dipangkas, Pinjol Adakami Turunkan Suku Bunga

Penyesuaian perlu dilakukan tidak hanya soal menurunkan bunga, namun perlu mempertimbangkan dampak keberlanjutan di waktu mendatang.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini

Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami

Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya