Biaya Kampanye Negatif Kelapa Sawit 5 Kali Lebih Besar dari Iklan Coca Cola
Merdeka.com - Kampanye hitam minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) oleh Uni Eropa bukan hal yang baru lagi. Kali ini, Komisi Eropa telah mengadopsi Delegated Regulation no. C (2019) 2055 Final tentang High and Low ILUC Risk Criteria on biofuels pada tanggal 13 Maret 2019.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, iklan kampanye hitam kelapa sawit gencar dilakukan oleh Eropa salah satunya Italia. Negara itu, bahkan mengeluarkan biaya 5 kali lebih besar dan masif dari pada iklan Coca Cola.
"Kampanye hitam telah berjalan lama, dan masih seperti apa adanya yang ceritakan ada perusahaan Italia penghasil coklat. Dia bilang itu biaya promosi untuk kampanye negative itu 5 kali lebih besar dari biaya promosi Coca Cola," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/4).
Dengan adanya kampanye hitam ini, masyarakat di negara tersebut pun sudah memiliki persepsi negatif sendiri terhadap kelapa sawit. "Itu menunjukkan bahwa persepsi mengenai kelapa sawit sudah terbentuk di sana bukan hanya di parlemen tapi dimasyarakatnya," jelas Menko Darmin.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah ketika berkunjung ke Brussel beberapa waktu lalu pun menemui sejumlah pihak untuk menjelaskan pentingnya kelapa sawit bagi Indonesia dan keberlanjutannya ke depan bagi dunia.
"Kita menemui Wakil Presiden Parlemen Eropa Heidi Hautala dan beberapa anggota parlemen. Lalu komisi Eropa Miguel Arias Canete, Commissioner for Climate Action and Energy dan Karmenu Vella, Commissioner Environment, Maritime Affairs & Fisheries," jelas Menko Darmin.
Selain itu, delegasi Indonesia juga menemui Dewan Eropa Jaroslaw Pietras, DG of Transport, Energy, Environment, Education, General Secretariat of European Council. Serta Perusahaan bidang biodiesel dan perusahaan multinasional lain yang memiliki hubungan bisnis dengan Indonesia seperti Ferrero, Michelin dan Airbus.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyesuaian perlu dilakukan tidak hanya soal menurunkan bunga, namun perlu mempertimbangkan dampak keberlanjutan di waktu mendatang.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSelama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnya