BI bakal gairahkan transaksi sertifikat deposito di pasar uang
Merdeka.com - Bank Indonesia bakal menggairahkan transaksi sertifikat deposito di pasar uang Tanah Air. Ini menyusul penerbitan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/2/PBI/2017.
"Efektif berlaku 1 Juli mendatang berbarengan dengan PBI terkait commercial papers," kata Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (23/3).
Nanang menjelaskan, penerbitan sertifikat deposito meningkat dalam dua terakhir. Tercatat, per 16 Maret lalu, sudah ada 16 bank yang sudah menerbitkan instrumen tersebut dengan nilai outstanding mencapai Rp 20,25 triliun. Dari nilai sebesar itu, sertifikat deposito yang sudah ditransaksikan di pasar uang baru sekitar Rp 5 miliar.
"Kenapa masih sedikit ditransaksikan? Karena ketiadaan aturan, bank masih merasa khawatir soal kepastian hukumnya," kata Nanang.
Atas dasar itulah, bank sentral menerbitkan regulasi terkait transaksi sertifikat deposito di pasar uang. Adapun yang diatur adalah kriteria sertifikat deposito yang ditransaksikan di pasar uang, perizinan penerbit dan lembaga pendukung pasar sertifikat deposito.
Kemudian perihal transaksinya berikut pelaporan dan pengawasannya.
Adapun manfaat sertifikat deposito antara lain, mendorong pendalaman pasar uang melalui peningkatan variasi instrumen pengelolaan likuiditas perbankan. Kemudian, memerkaya kurva imbal hasil, memerbaiki tenor mismatch pendanaan dan penempatan dana perbankan. Lalu mendorong efisiensi biaya ketimbang pendanaan konvensional.
"Kecenderungannya bank bakal lebih banyak menerbitkan sertifikat deposito ketimbang terima dana dari deposito atau tabungan," katanya.
"On the pipeline, baru tiga bank bakal menerbitkan sertifikat deposito senilai Rp 5,4 triliun."
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaJokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Langkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaSudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaDugaan tersebut mencuat setelah pihak PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) melaporkan BVS ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya