BEI: Nilai Right Issue BRI Rp96 Triliun Jadi Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan perolehan dana penuh sebesar Rp96 triliun. Adapun jumlah tersebut tercatat dari sebanyak 28,2 miliar saham yang diperdagangkan.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi menyebut, right issue yang dilakukan oleh BRI tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia. Ini juga menjadi tertinggi di kawasan Asia Tenggara serta menduduki peringkat ketiga tertinggi di Asia dan masuk tujuh besar di seluruh dunia sejak 2009.
"Saya mau wakili Bursa Efek Indonesia mengucapkan selamat atas right issue PT Bank Rakyat Indonesia yang telah diperdagangkan sejak 13 September 2021 lalu. Right issue ini mencatatkan sejarah baru dalam pasar modal Indonesia. Di mana dengan jumlah yang telah diperdagangkan mencapai 28,2 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp96 triliun," kata dia dalam acara IDX Opening Bell : Right Issue BRI, Rabu (29/9).
Inarno mengatakan, right issue BRI ini tentu menjadi suatu pencapaian yang sangat membanggakan terutama di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19. Ini membuktikan bahwa antusiasme masih sangat tinggi dari para investor, baik asing maupun lokal serta merupakan bukti dunia luar masih percaya akan prospek ekonomi Indonesia saat ini.
"Semoga dengan dana yang dihimpun dari right issue ini Perseroan dapat lebih mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan demi mencapai kesejahteraan bersama," katanya.
Dia menambahkan, kesuksesan BRI tentunya berkat upaya dan kerja keras Perseroan terutama dalam menjaga kinerja dan fundamental perusahaan. Saham BBRI merupakan saham dengan kinerja luar biasa dan selalu masuk dalam lima besar sejak Februari 2005.
"BRI juga masuk dalam kategori dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta menjadi saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan nilai," sebutnya.
Dengan adanya right issue ini dan potensi bisnis yang besar karena terdorong holding BUMN Ultra mikro, maka ke depan saham BBRI tentu akan bertambah menarik dan meningkatkan optimisme investor untuk mengapresiasi saham BBRI. "Semoga PT Bank Rakyat Indonesia terus sukses dan inovatif sehingga membuat pasar modal Indonesia semakin atraktif," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaNaik 55 Persen, Asuransi BRI Life Raup Untung Rp535 Miliar Sepanjang 2023
Sampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta
Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya