Beda dengan SBY, BPS akui Jokowi naikkan harga BBM di saat tepat
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi November 2014 menembus 1,50 persen. Besarnya tekanan inflasi dipengaruhi kebijakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi bulan lalu.
Namun, Kepala BPS Suryamin mengakui, Jokowi-JK menaikkan harga BBM di saat tepat. Indikatornya, angka inflasi tidak begitu besar jika dibandingkan saat kenaikan harga BBM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Juni 2013 yang menembus 3,2 persen.
Dari situ Suryamin melihat, ketepatan waktu membuat lonjakan inflasi tertahan. "Timing menaikkan harga BBM ini penting," kata Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Senin (01/12).
Dari catatan BPS, biasanya pada November selalu tercatat deflasi. Namun dia bersyukur, kebijakan kenaikan harga BBM tidak membuat inflasi meroket. Salah satunya karena kebijakan ini baru dirasakan 12 hari.
"Dampaknya jadi enggak terlalu besar di bulan November. Karena naiknya kan baru tanggal 18 November, jadi baru 12 hari terasa kenaikan harga BBM subsidi, jadi enggak terlalu berdampak. Tapi nanti kita lihat pas bulan Desember 2014," jelas dia.
Suryamin menegaskan ketepatan waktu menaikkan harga BBM subsidi terbukti tidak menciptakan inflasi tinggi.
"Terbukti kan dengan timing yang tepat. Sebelum November memang selalu rendah dari tahun 2009. Tercatat di tahun 2013, inflasi di bulan November sebesar 0,12 persen, sedangkan sekarang hanya 1,5 persen," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca Selengkapnya