Bea Cukai Jateng DIY dan Banyuwangi Paparkan Capaian Penerimaan Negara
Merdeka.com - Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) dan Kantor Bea Cukai Banyuwangi memaparkan masing-masing capaian lewat dialog kinerja organisasi (DKO) periode Juli 2021.
Hingga 31 Juli 2021, Bea Cukai Jateng DIY telah menyetor penerimaan negara sebesar Rp23,51 triliun. Paparan penerimaan tersebut disampaikan dalam rapat DKO pada Selasa (10/08).
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Nur Rusyidi menyampaikan meski baru mencapai 52,42% dari target APBN Rp44,84 triliun, capaian penerimaan tersebut tumbuh sebesar 13,89% (yoy) atau Rp2,87 triliun.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Bagaimana Kejagung hitung kerugian negara? 'Hari ini temen-temen penyidik sedang berkomunikasi dengan BPKP dan ahli yang lain hari ini. Lagi dilakukan perhitungan, konfrontasi dan diskusi formulasinya seperti apa,' kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana kepada wartawan, Rabu (3/4).
"Adapun dari total penerimaan sebesar Rp23,51 triliun tersebut, masih didominasi dari sektor cukai dengan rincian penerimaan cukai sebesar Rp22,48 triliun, lalu bea masuk sebesar Rp985,5 miliar, dan bea keluar sebesar Rp44,42 miliar," paparnya.
Meski terjadi penurunan produksi rokok -7,15% (yoy) pada jenis sigaret kretek mesin, kata Nur, namun dibanding 2020 penerimaan cukai secara keseluruhan mengalami pertumbuhan 13,79% (yoy) atau sebesar Rp2,72 triliun. Kenaikan ini dikontribusi pelunasan CK1 2020 sebesar Rp6,34 triliun. Akumulasi penerimaan bea masuk yang juga terus tumbuh hingga Juli sebesar 15,35% (yoy) atau sebesar Rp131,1 miliar.
Importasi komoditi part kendaraan, gula, hingga tas menjadi kontributor terbesar sektor bea masuk. Bea keluar juga mulai menunjukkan trend positif, eksportasi produk turunan CPO menjadi kontributor lonjakan penerimaan bea keluar hingga tumbuh tumbuh 34,08% (yoy) atau sebesar Rp11,3 miliar.
Nur berharap penerimaan tahun 2021 dapat tercapai mengingat trend dari sektor cukai, bea masuk, dan bea keluar yang secara keseluruhan mengalami pertumbuhan dibanding tahun 2020. "Trend bea masuk kami masih optimis mengingat dari Januari selalu di atas (yoy) 2020. Bea keluar kita juga masih optimis, trend-nya juga saya lihat grafiknya masih di atas 2020. Untuk hasil tembakau memang trend masih cukup, semoga di September atau Oktober ini bisa naik," harap Nur.
Sementara itu, Bea Cukai Banyuwangi dalam rapat DKO nya juga menyampaikan progres pencapaian target kinerja sampai dengan bulan pelaporan. Tidak hanya menyampaikan progres capaian, dalam DKO juga di bahas langkah dan strategi pada bulan berjalan untuk mencapai target yang telah ditentukan.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Banyuwangi, Dominica Roesdiati mengungkapkan, dari sisi penerimaan tercapai sebesar 80,06% dari target yang telah ditentukan, capaian penerimaan sebesar Rp5.955.430.750 dari target penerimaan sebesar Rp7.438.884.000.
"Capaian penerimaan sebesar ini merupakan capaian yang luar biasa, mengingat baru menginjak bulan ke tujuh tahun berjalan," ujarnya.
Selain itu, Dominica menyampaikan dari sisi pengawasan juga digencarkan kegiatan operasi pengawasan dan patroli laut. Untuk kegiatan patroli laut telah dilaksanakan sampai dengan bulan Juli sebanyak tujuh kali. Sedangkan, untuk operasi pengawasan dilaksanakan sampai dengan bulan Juli sebanyak sebelas kali. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan target penerimaan di tahun 2022 sebesar Rp138,06 triliun.
Baca SelengkapnyaAPBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah mencapai 60,42 persen dari target penerimaan Rp10,11 triliun.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, terbit 20 izin fasilitas kawasan berikat di Jawa Tengah dan DIY.
Baca SelengkapnyaPenerimaan ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2019 hingga akhir Kuartal I 2024 BRI telah menyetorkan Rp192,06 triliun kepada kas negara.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca SelengkapnyaBea dan Cukai juga mengemban fungsi penting dengan memfasilitasi industri dan perdagangan dalam negeri.
Baca Selengkapnya