Bantah SBY, Seskab sebut Indonesia kembali tarik utang IMF pada 2009
Merdeka.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pagi ini, memberikan pernyataan keras mengoreksi Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia sudah bebas dari utang Dana Moneter Internasional (IMF) sejak 2006. Pemerintah menyanggah pernyataan SBY tersebut dengan mengatakan bahwa Presiden SBY masih kembali menarik utang pada sejumlah lembaga keuangan internasional di 2009.
"Posisi utang luar negeri Indonesia menurut kreditor dari statistik utang luar negeri Indonesia dari kementerian keuangan. Di 2006 memang kita tidak memiliki utang dengan IMF tapi muncul lagi tahun 2009, besarnya USD 3 miliar. Terus ada sampai hari ini. Saya tidak tahu (detail), pertanyaan teknis ke kemenkeu dan BI," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/4).
Menurut Andi, pemerintahan SBY memutuskan untuk kembali menarik utang ke sejumlah lembaga keuangan internasional seperti IMF hingga Asian Development Bank (ADB) dengan total pinjaman sekitar USD 3,093 miliar. Pada saat tongkat kepemimpinan diambil alih Presiden Jokowi di 2014, utang Indonesia pada lembaga keuangan masih tersisa USD 2,9 miliar.
"SBY betul 2006 kita tidak memiliki utang dengan IMF. Tetapi data dari statistik utang luar negeri Indonesia, ya.. ada ..ADB.. IMF ya 2009 muncul USD 3,093 miliar. Posisi terakhir tabel ini, November 2014, USD 2,9 miliar. Masih ada utangnya, tetapi saya tidak tahu itu untuk apa. Silakan ditanya kemenkeu atau BI," jelas Andi.
Andi menegaskan, Indonesia masih memiliki utang terhadap IMF. Pelunasan utang terhadap IMF dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saban tahunnya. Namun, dirinya mengakui posisi penarikan utang atau defisit memang selalu dijaga pada tingkat yang aman.
"Masih ada (utang) sampai hari ini. Saya detailnya, perencanaan pembayaran utang kan selalu ada di APBN ya. Tapi kita menjaga rasio utang ke PDB ada yang kita jaga antara
20-24 persen supaya tetap di level itu, tidak lebih dari itu," jelas Andi.
Sebelumnya, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gerah dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah media massa terkait utang Indonesia yang belum lunas ke Dana Moneter Internasional (IMF). Padahal, menurutnya, utang tersebut telah dilunasi pada tahun 2006 lalu.
"Saya terpaksa menanggapi dan mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi menyangkut utang Indonesia ke IMF. Kemarin, tanggal 27 April 2015 (di sebuah media massa) yang intinya adalah Indonesia masih pinjam uang sama IMF. Berarti kita masih punya utang kepada IMF. Maaf, demi tegaknya kebenaran, saya harus mengatakan bahwa seluruh utang Indonesia kepada IMF sudah kita lunasi pada tahun 2006 yang lalu. Keseluruhan utang Indonesia terhadap IMF adalah USD 9,1 miliar, jika dengan nilai tukar sekarang setara dengan Rp 117 triliun, dan pembayaran terakhirnya kita lunasi pada tahun 2006, atau 4 tahun lebih cepat dari jadwal yang ada. Sejak itu kita tidak lagi jadi pasien IMF," tulis SBY dalam akun Facebook-nya, Selasa (28/4).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca Selengkapnya