Bank Indonesia Catat Defisit Transaksi Berjalan Triwulan III Naik Jadi 3,37 Persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat defisit neraca transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) pada triwulan III 2018 meningkat. Peningkatan tersebut sejalan dengan menguatnya permintaan domestik.
"Defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2018 tercatat sebesar 8,8 miliar dolar AS (3,37 persen PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar 8,0 miliar dolar AS (3,02 persen PDB)," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/11).
Dia mengungkapkan, kenaikan defisit transaksi berjalan antara lain dipengaruhi lonjakan impor yang berkaitan dengan proyek infrastruktur pemerintah.
Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2018 mencatat surplus yang cukup besar, yakni USD 4,2 miliar. Didukung oleh meningkatnya aliran masuk investasi langsung.
Kendati demikian, Perry optimistis posisi defisit transaksi berjalan akan kembali ke posisi aman. "Secara keseluruhan tahun 2018, defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap berada di level yang aman, yakni di bawah 3 persen PDB," ujarnya.
Selain itu, BI melaporkan posisi cadangan devisa cukup tinggi sebesar USD 115,2 miliar pada akhir Oktober 2018, atau setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. "Berada di atas standard kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaPermintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca Selengkapnya