Bank BNI naikkan suku bunga secara selektif
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menaikkan suku bunga deposito secara selektif. Hal ini dilakukan sebagai upaya Perseroan untuk mengurangi tekanan terhadap margin bunga bersih (nett interest margin/NIM).
Direktur Manajemen Risiko BNI, Bob Tyasika Ananta menjelaskan, kenaikan suku bunga tak bisa dihindari sebagai akibat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 5,5 persen.
"Betul, ada tekanan terhadap NIM. Tapi justru cost of fund (biaya dana) kami turun, walaupun sebetulnya BNI sudah menaikkan suku bunga deposito secara selektif," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/8).
Bob menjelaskan, penurunan biaya dana perseroan itu karena kenaikan dana pihak ketiga (DPK) didominasi oleh dana murah yang terdiri dari tabungan dan giro. Dari total DPK perseroan sebesar Rp 526,48 triliun pada semester I 2018, kontribusi dana murah mencapai 63,8 persen.
"Kenaikan Dana Murah sangat signifikan, dari giro semakin tambahnya penggunaan cast manajemen jumlah rekening makin banyak dan transaksi makin banyak. Sementara time deposite porsinya makin kita kurangi," ujarnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca Selengkapnya