Banjir orderan jelang Pilkada, pengusaha percetakan kewalahan
Merdeka.com - Pengusaha percetakan di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai banjir order menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 2018.
"Meskipun Pilkada akan berlangsung pertengahan 2018, namun sudah banyak konsumen pesan perlengkapan kampanye seperti banner, poster, spanduk, buku, pamflet dan sebagainya," ujar pemilik percetakan di Pangkalpinang, Rusman, Selasa (14/11).
Dia mengatakan, percetakan memang selalu banjir orderan setiap menjelang kampanye Pilkada maupun pemilu legislatif (Pileg). "Kalau Pilkada tahun lalu mencapai Rp 150 juta per bulan untuk masa kampanye Pilkada. Sekarang sudah mulai ramai dan tujuh bulan terakhir ini omzet meningkat 50-100 persen dari hari biasanya," tambahnya.
Di tempat yang sama, salah seorang pegawai percetakan, Manto merasa kewalahan dikarenakan harus lembur setiap hari. "Sudah sekitar satu bulan ini saya lembur untuk menyelesaikan cetakan spanduk, buku, branding mobil, dan lainnya," katanya.
Biasanya dalam sehari Manto mencetak hanya sekitar 1 rol bahan sepanduk namun sekarang hampir 2 rol per hari. "Semakin dekat dengan pemilihan Pilkada maka pesanan akan semakin melonjak sehingga seringkali kita kerja lembur," tuturnya.
Begitu juga dengan pemilik percetakan lainnya, Unan yang mengaku juga mulai kewalahan memenuhi orderan perlengkapan Pilkada.
Sebanyak dua kabupaten dan satu kota akan melangsungkan Pilkada secara serentak di Provinsi Babel. Kabupaten dan Kota tersebut yakni, Kabupaten Bangka, Belitung dan Kota Pangkalpinang.Dia berharap semakin dekatnya Pilkada, orderan percetakannya semakin ramai seperti priode-priode sebelumnya.
"Biasanya dua bulan atau satu bulan menjelang pemilihan, orderan cetak membeludak sehingga saya harus menambah karyawan," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaEuphoria pasar ramadan nyatanya tak dirasakan oleh warga pribumi saja. Ternyata, takjil kini sudah merambah skala internasional.
Baca SelengkapnyaPeningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBulog memastikan cadang beras pemerintah yang ada cukup untuk kebutuhan selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnya