Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Hingga ICP APBN 2019 Meleset
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengakui ada beberapa realisasi asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang meleset. Salah satunya realisasi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan hanya menyentuh 5,05 persen.
Menurutnya, meski angka ini belum final, namun capaiannya jauh dari target yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 5,3 persen. Akan tetapi, capaian tersebut disebut tetap positif di tengah banyaknya tekanan dari sisi ekonomi global.
"Dengan tekanan tadi kita tetap mampu menjaga pertumbuhan kita di atas 5 persen. APBN growth yang diestimasi 5,3 persen realisasinya 5,05 persen estimasi," kata Menteri Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Selasa (7/1).
Kemudian untuk lifting minyak dan gas tidak sesuai dengan estimasi. Lifting minyak pada 2019, realisasinya hanya mencapai 741.000 barel per hari. Sementara, target di APBN sebesar 775.000 barel per hari.
Lifting gas, realisasi pada 2019 hanya sebanyak 1.050.000 barel setara minyak per hari. Di mana, target sebesar 1.250.000 barel setara minyak per hari.
Realisasi lifting migas tersebut, lanjut Menteri Sri Mulyani, mempengaruhi pendapatan negara dari sektor migas pada 2019. Di mana, patokan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP), tercatat terealisasi sebesar USD62 per barel. Lebih rendah dibandingkan target harga sebesar USD70 per barel.
Terakhir untuk tingkat suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan di APBN 2019 dinilai buruk. Di mana, ditargetkan sebesar 5,6 persen dari estimasi realisasi 5,3 persen.
Realisasi Inflasi dan Nilai Tukar Beri Angin Segar
Di samping sejumlah asumsi yang meleset, Menteri Sri Mulyani mencatat pada 2019, sejumlah target bisa terlewati. Di mana, realisasi inflasi merupakan yang terendah sejak 20 tahun terakhir.
Pada 2019, inflasi tercatat sebesar 2,72 persen dari asumsi target APBN sebesar 3,5 persen. "Inflasi kita masih relatif sangat baik. Bahkan ini inflasi terendah sampai 20 tahun terakhir," ujarnya.
Kemudian untuk nilai tukar Rupiah per Dolar AS, realisasinya sebesar Rp14.146 per USD. Lebih kuat dibanding asumsi sebesar Rp15.000 per USD. Rupiah juga dinilai lebih kuat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp14.247 per USD.
Reporter Magang: Nurul Fajriyah
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Selengkapnya