Apindo Usul Penerapan New Normal Pertimbangkan Faktor Zonasi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menerapkan skema new normal atau kehidupan baru di Tanah Air. Artinya masyarakat kembali beraktivitas secara normal sebelum wabah Covid-19 namun, tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," jelas Jokowi beberapa waktu lalu.
Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sutrisno Iwantono mendukung penuh pelaksanaan skema new normal di tengah pandemi Corona. Namun, pelaksanaannya harus mempertimbangkan aspek zonasi wilayah.
"Pelaku usaha akan kooperatif. Tapi aspek zonasi harus diutamakan, itu syarat utamakan," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (23/5).
Menurutnya, sampai saat ini masih banyak daerah di Indonesia yang berstatus zona merah wabah corona atau covid-19. Artinya daerah tersebut masih berjuang untuk membebaskan diri dari permasalahan wabah ini yang kian meluas.
Selain itu, pelaksanaan new normal pada daerah dengan status zona merah dianggap membahayakan faktor kesehatan masyarakat. Mengingat sifat penularan virus covid-19 begitu cepat dan masih belum ditemukannya vaksin penawar untuk mengobati orang yang terpapar virus ini.
"Maka, amat berbahaya jika new normal mengabaikan faktor zonasi. Sekali lagi ini pra syaratnya," jelas dia.
Harap Bawa Dampak Positif
Kendati demikian, Dia berharap penerapan new normal dapat membawa dampak positif bagi recovery ekonomi nasional. Setelah Indonesia hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen.
Namun, dia berujar bahwa new normal tak serta merta dapat dirasakan manfaatnya dalam waktu singkat. Sebab, diperlukan adaptasi bagi seluruh pelaku usaha dalam menjalankan roda bisnisnya di tengah pandemi yang masih berlangsung.
"Sehingga, penerapan protokol kesehatan menjadi suatu keharusan bagi seluruh masyarakat. Ini kalau mau tercapai tujuan new normalnya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaAri membantah Mensos Risma tidak ikut mendampingi karena merupakan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaPengaturan WFH dan WFO diterapkan secara ketat dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.
Baca Selengkapnya