Alasan ritel irit belanjakan uang untuk iklan televisi

Merdeka.com - Jumlah uang yang dibelanjakan ritel atau department store jauh lebih rendah dibandingkan belanja iklan ritel online atau daring. Berdasarkan hasil monitoring iklan televisi (TVC) Adstensity, uang yang dibelanjakan perusahaan ritel offline sepanjang Januari-September 2017 hanya Rp 40,41 miliar, sedangkan ritel online belanja iklannya mencapai Rp 1,2 triliun.
Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Tutum Rahanta, para pengusaha ritel tak mungkin mengeluarkan lebih banyak dana untuk belanja iklan karena itu sama artinya membakar uang. Berkurangnya belanja iklan karena pengusaha ritel juga melihat perubahan perilaku konsumen yang lebih mengarah kepada efisiensi dengan memilih belanja online.
"Jadi kalau tambah kita iklan sekarang, siapa pun yang punya dana atau grup gede nih iklankan department store mereka itu membakar duit, gak bakal balik. Kita tahu arah perkembangan konsumen itu sendiri," paparnya dalam diskusi bertema Bisnis Ritel Zaman Now di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).
Gencarnya ritel online beriklan karena mereka tidak memiliki fisik barang yang bisa dilihat langsung konsumen atau toko yang bisa dikunjungi untuk melihat kondisi barang. "Online ini tidak ada fisiknya. Mereka harus betul-betul memperkenalkan diri mereka kepada masyarakat dengan gencar beriklan itu. Kalau enggak siapa yang tahu?" ujarnya.
Sementara ritel offline menjual produk yang merupakan kumpulan dari industri atau hasil industri di mana biasanya pelaku industri telah mengiklankan produknya tersendiri. Sedangkan untuk mengiklankan perusahaan ritel atau merek tokonya sangat terbatas hanya untuk wilayah dan masa tertentu.
Menurut Tutum, tidak semua produk bisa dijual melalui daring seperti makanan atau kebutuhan sehari-hari. "Kalau misalnya kecap, mi instan beli online, (konsumen) kelaperan," ujarnya. Jika pun sekarang ada penjualan makanan melalui GoFood, ojek tetap harus ke restoran memesan makanan dan setelah diproses di restoran baru makanan bisa dinikmati konsumen.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Ritel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini
Sejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca Selengkapnya
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca Selengkapnya
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca Selengkapnya
Beras Mahal dan Langka, Bulog Klaim Sudah Salurkan Stok ke Pasar hingga Ritel Modern Sebanyak 226 Ribu Ton
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca Selengkapnya
'Hilang' di Jakarta dan Bekasi, Iklan Videotron Anies Nongol di Surabaya
Iklan Anies ini, terlihat hanya muncul beberapa detik bergantian dengan iklan brand lainnya.
Baca Selengkapnya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca Selengkapnya
Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Pemerintah
Susiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca Selengkapnya
Iklan Kampanye di Platform Meta, Prabowo-Gibran Habiskan Rp1,78 Miliar
Pasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca Selengkapnya