Airlangga beberkan tantangan penerapan mobil listrik di Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi otomotif yang ramah lingkungan melalui program LCEV (Low Carbon Emission Vehicle). Hal ini tidak lepas dari komitmen pemerintah untuk dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29 persen pada 2030 mendatang.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, dalam mendukung program LCEV, pihaknya terus mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia. Beberapa upaya yang dilakukan salah satunya adalah memberikan insentif berupa pembebasan pajak atau yang biasa disebut tax holiday.
Selain itu, pemerintah juga akan memberi penurunan tarif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) bagi industri yang memproduksi yang memproduksi komponen mobil listrik di dalam negeri.
"Dalam mendorong pengembangan LCEV antara lain pemberian tax holiday dan tax allowance bagi investasi baru dan perluasan untuk industri yang memproduksi komponen maupun merakit kendaraan rendah karbon. Kemudian juga mengatur tentang pemberian fasilitas fiskal seperti Bea Masuk Ditanggung Pemerintah," kata Airlangga saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (6/11).
Airlangga menyebut, beberapa upaya tersebut dilakukan mengingat sektor industri otomotif menjadi salah satu andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0. Oleh karenanya, ini diharapkan dapat menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor.
Sementara itu, dalam implementasinya Airlangga mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi di lapangan. Salah satunya dalam memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan di mata masyarakat.
"Di antaranya terkait kenyamanan berkendara oleh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, adopsi teknologi dan regulasi, dan juga termasuk dukungan kebijakan fiskal agar kendaraan electrified vehicle dapat dimanfaatkan oleh para masyarakat pengguna tanpa harus dibebani biaya tambahan yang tinggi," tuturnya.
Di samping itu, dalam upaya memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan, pihaknya juga telah menggandeng produsen otomotif dan perguruan tinggi untuk melakukan riset bersama dan sosialiasi penggunaan kendaraan listrik. "Hasilnya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama tentang gambaran kondisi kendaraan rendah karbon," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga Tegaskan Komitmen Golkar Lanjutkan Program Jokowi, Termasuk Proyek Tanggul Raksasa
Partai Golkar menegaskan komitmennya melanjutkan kinerja dan program pemerintah Joko Widodo, termasuk merealisasikan proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura.
Baca SelengkapnyaMobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bantah Kenaikan Harga Beras Akibat Bansos Pangan, Ini Alasannya
Program bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertagas Turunkan Emisi Karbon 11 Persen, Begini Strategi Dijalankan Perusahaan
Pertagas akan terus berkomitmen dalam menyalurkan energi yang andal ke berbagai industri strategis tanah air.
Baca SelengkapnyaLampaui Target Eksplorasi, Kemampuan PHE Sejajar dengan Perusahaan Migas Asing
Apapun yang dilakukan PHE adalah kewajiban atau mandatory untuk bisa meningkatkan potensi cadangan migas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Pastikan Jokowi akan Berperan di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Airlangga tak menjelaskan secara rinci apa peran Jokowi di pemerintahan lima tahun ke depan.
Baca Selengkapnya