Adhi Karya Rombak Jajaran Komisaris Perusahaan
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adhi Karya memutuskan mengubah dan merombak jajaran komisaris perusahaan. Rapat ini memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat, Muchlis Rantoni Luddin sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Abdul Muni sebagai Komisaris Independen.
Selain itu, RUPST perusahaan juga memutuskan untuk mengangkat kembali Pundjung Setya Brata sebagai Direktur Operasi 2.
Mengutip keterangan resmi perusahaan, berikut susunan keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi Adhi Karya berdasarkan hasil keputusan RUPST 9 Mei 2019.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : M. Fadjroel Rachman
Komisaris : Bobby A.A. Nazief
Komisaris : Wicipto Setiadi
Komisaris : Rildo Ananda Anwar
Komisaris Independen : Hironimus Hilapok
Komisaris Independen : Abdul Muni
Direksi
Direktur Utama : Budi Harto
Direktur Operasi 1 : Budi Saddewa Soediro
Direktur Operasi 2 : Pundjung Setya Brata
Direktur Keuangan : Entus Asnawi Mukhson
Direktur SDM : Agus Karianto
Direktur Quality, Health, Safety and Environment dan Pengembangan : Partha Sarathi
Selain itu, Adhi karya mencatatkan kontrak baru senilai Rp 3,9 triliun hingga April 2019. Realisasi kontrak baru tersebut diraih mayoritas berasal dari lini bisnis konstruksi dan EPC sebesar 81 persen sedangkan sisanya sebesar 19 persen merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 7 persen, BUMN tercatat 86 persen sementara APBN/APBD sebesar 7 persen. Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari gedung sebanyak 69 persen, dermaga 6 persen, jalan dan jembatan 2 persen, serta infrastruktur lainnya sebesar 23 persen.
Sesuai penugasan ADHI pada Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit wilayah Jabodebek tahap I dengan nilai pekerjaan sebesar Rp22,8 triliun (sudah termasuk pajak) yang meliputi:
Lintas Pelayanan 1: Cawang – Cibubur
Lintas Pelayanan 2: Cawang – Kuningan – Dukuh Atas dan
Lintas Pelayanan 3: Cawang – Bekasi Timur.
Sampai dengan 3 Mei 2019, progres pelaksanaan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan / Light Rail Transit wilayah Jabodebek Fase I telah mencapai 61,9 persen, di mana rincian untuk progres pada setiap lintas pelayanannya adalah Cawang – Cibubur sebesar 81,7 persen, Cawang – Kuningan – Dukuh Atas mencapai 50,7 persen dan Cawang – Bekasi Timur mencapai 56,0 persen. Pelaksanaan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan / Light Rail Transit wilayah Jabodebek Fase I direncanakan selesai pada tahun 2021.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIni alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Charta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaAnggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaModusnya, para pelaku melakukan korupsi dengan sengaja memecah proyek
Baca SelengkapnyaKini fokus pembangunan pada pemasangan baja serta bilah-bilah sayap Garuda yang menjadi bagian penting dari konstruksi.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.
Baca Selengkapnya