Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta di balik defisit BPJS Kesehatan hingga ada rencana 8 penyakit tak ditanggung

5 Fakta di balik defisit BPJS Kesehatan hingga ada rencana 8 penyakit tak ditanggung BPJS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Masalah ketimpangan pengeluaran dan penerimaan dana Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) masih terus terjadi. Selisih antara masuknya iuran dengan besarnya klaim pelayanan kesehatan yang harus dikeluarkan masih tergolong besar.

Direktur Kepatuhan Hukum dan Hubungan antar Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Bayu Wahyudi memperkirakan pihaknya masih akan mengalami defisit (missmatch) sebesar Rp 9 triliun tahun ini.

"Dari perhitungan, prediksinya Rp 9 triliun (missmatch). Missmatch itu tidak sesuai antara pengeluaran dan pemasukan didapat dari iuran," ujar Bayu.

Bayu mengatakan, defisit terjadi karena banyaknya pembayaran iuran tidak dibayarkan sesuai dengan nominal yang ditetapkan. Contohnya, untuk penerima bantuan iuran (PBI) seharusnya membayar sebesar Rp 36.000, namun hanya membayar Rp 23.000, sudah selisih Rp 13.000.

Defisit BPJS kesehatan juga dipengaruhi oleh banyaknya pasien mengalami penyakit katastropik yang harus ditangani. Setidaknya, ada 30 persen penyakit katastropik harus dibiayai menggunakan BPJS.

"Penyakit katastropik yang dibayar BPJS itu hampir 30 persen, jadi menyedot uang itu. Penyakit katastropik termasuk hypertensi, jantung, kanker, leukimia, gagal ginjal stroke dan sebagainya," jelasnya.

Bayu menambahkan missmatch antara penerimaan dan pengeluaran tersebut sebenarnya dapat ditutupi menggunakan pembiayaan dari surat utang negara (SUN) maupun pembiayaan lain seperti dari APBN.

"Bisa (menggunakan SUN), jadi banyak sebenarnya ada beberapa (alternatif pembiayaan). Salah satunya adalah dengan pemberian pemerintah, tapi kan kita bisa memaklumi pemerintah dalam keadaan APBN pun kurang," kata Bayu.

Atas kejadian ini, merdeka.com akan merangkum sejumlah fakta di baliknya. Selamat membaca.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
10 Cara Mengusir Cicak dari Dalam Rumah

10 Cara Mengusir Cicak dari Dalam Rumah

Cara dan tips mengusir cicak dari dalam rumah yang penting diketahui.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Panglima TNI Usulkan Nama Jenderal Doni Monardo jadi Pahlawan Nasional

Panglima TNI Usulkan Nama Jenderal Doni Monardo jadi Pahlawan Nasional

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengusulkan Eks Kepala Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo menjadi Pahlawan Nasional.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Bakal Menikah dengan Pria asal Korea, Intip Potret Prewed Anak Helmy Yahya yang Simple Namun Estetik

Bakal Menikah dengan Pria asal Korea, Intip Potret Prewed Anak Helmy Yahya yang Simple Namun Estetik

Rachell Yahya, putri dari Helmy Yahya, kini merasa begitu bahagia. Hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan setelah melalui sesi prewedding

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
4 Desember 2023 Hari Artileri Nasional! Ingin Tahu Sejarahnya dalam TNI?

4 Desember 2023 Hari Artileri Nasional! Ingin Tahu Sejarahnya dalam TNI?

Artileri memiliki sejarah penting dalam satuan TNI. Lantas sudah tahukah Anda mengenai sejarahnya?

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Heboh Dikabarkan Hamil Anak Kedua, Begini Penjelasan Lesti Kejora

Heboh Dikabarkan Hamil Anak Kedua, Begini Penjelasan Lesti Kejora

Kabar bahagia datang dari Lesti Kejora yang dikabarkan sedang mengandung buah hati.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kejar Target Ekonomi Digital, Indonesia Masih Butuh 9 Juta Ahli IT Hingga 2030

Kejar Target Ekonomi Digital, Indonesia Masih Butuh 9 Juta Ahli IT Hingga 2030

Pemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing

Baca Selengkapnya icon-hand
Strategi Pupuk Kaltim Jadi Pemimpin Industri Petrokimia di ASEAN Hingga Asia Pasifik

Strategi Pupuk Kaltim Jadi Pemimpin Industri Petrokimia di ASEAN Hingga Asia Pasifik

Pupuk Kaltim bertekad untuk menjadi top leader industri petrokimia di ASEAN dan Asia Pasifik.

Baca Selengkapnya icon-hand
OJK Pantau Ketat 12 Perusahaan Dana Pensiun Bermasalah, Didominasi BUMN

OJK Pantau Ketat 12 Perusahaan Dana Pensiun Bermasalah, Didominasi BUMN

Dari 12 perusahaan tersebut, 7 di antaranya merupakan perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Banyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dukung Digitalisasi, Pusat Data Nasional Ditargetkan Rampung di Oktober 2024

Dukung Digitalisasi, Pusat Data Nasional Ditargetkan Rampung di Oktober 2024

Integrasi dan sinkronisasi data sudah diinstruksikan oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waduh, 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Justru Tak Disukai Petani

Waduh, 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Justru Tak Disukai Petani

Inflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.

Baca Selengkapnya icon-hand