5 Barang impor Thailand yang mulai menguasai Indonesia
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit hingga April mencapai USD 1,62 miliar. Hal tersebut diyakini pemerintah karena adanya impor minyak dan gas akibat adanya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Di antara negara tetangga kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki defisit yang cukup besar hampir mencapai USD 297 juta. Untuk defisit perdagangan sendiri, Thailand merupakan salah satu sumber defisit perdagangan Indonesia. Bahkan, defisit Indonesia dari Thailand mencapai USD 7,7 miliar atau sekitar Rp 75,4 triliun.
"Dengan Thailand kalau kendaraan memang impor masih banyak. Total impor dari Thailand, hanya di April kemarin, mencapai USD 7,7 miliar," ujar Kepala BPS Suryamin.
Meski industri maupun pelaku usaha dalam negeri semakin bergantung pada Thailand, Suryamin menyatakan tidak perlu khawatir. Sebab, selama perdagangan dengan negara lain di ASEAN surplus, defisit dengan Negeri Gajah Putih itu bakal tertutupi.
"Tidak masalah defisit dengan Thailand tinggi, karena dengan Singapura misalnya kita masih surplus, dengan ASEAN lainnya juga masih surplus USD 1,2 miliar," kata dia.
Berikut barang-barang yang paling banyak diimpor dari Thailand berdasarkan data yang didapat merdeka.com.
Gula pasir
Indonesia masih bergantung pada Negeri Gajah Putih tersebut untuk gula pasir. Menurut data BPS, pada periode April hingga Januari, Indonesia telah mengimpor sebanyak 536,3 juta kilogram (kg) dengan nilai setara USD 284,5 juta atau Rp 2,7 triliun.Sepanjang tahun 2012, Indonesia mengimpor gula pasir sebanyak 1,2 miliar ton gula. Total perdagangan impor gula tahun lalu sebesar USD 743,9 juta.
Mobil
Selain gula, Indonesia juga mengimpor suku cadang mobil. Berdasarkan data BPS, periode Januari hingga April, Indonesia telah mengimpor mobil sebanyak 17,8 juta kg setara dengan nilai USD 195,9 juta atau Rp 1,9 triliun.Tahun 2012, Thailand telah mengekspor mobilnya sebanyak 50 juta kg. Sedangkan, Total perdagangan mobil tahun 2012 sebesar USD 551,2 juta.
Mobil angkutan umum
Kendaraan angkutan umum juga menjadi salah satu barang yang diimpor Indonesia dari Thailand. Periode Januari hingga April dalam data BPS, angkutan umum diimpor sebanyak 12,3 juta kg setara dengan USD 110,4 juta atau Rp 1,1 triliun.Pada tahun lalu, Indonesia telah mengimpor angkutan umum sebanyak 50 juta unit. Sementara itu, total nilai perdagangan angkutan umum tahun 2012 sebesar USD 465,4 juta.
Kendaraan berat atau traktor
Thailand juga berhasil mengekspor alat berat ke Indonesia. Data BPS menyebutkan, alat berat telah diimpor sebanyak 17,5 juta kg pada periode Januari hingga April 2013 setara dengan USD 82,1 juta atau Rp 804,8 miliar.Tahun 2012, Indonesia telah mengimpor alat berat sebanyak 91,8 juta kilogram. Sedangkan, total perdagangan alat berat Thailand tahun 2012 mencapai USD 418,9 juta.
Mobil 4WD
Mobil 4WD juga menjadi komoditas ekspor Thailand ke Indonesia. Data BPS mengungkapkan, mobil 4WD telah diimpor ke Indonesia sebanyak 9 juta kilogram setara dengan nilai USD 101,2 juta atau Rp 992,1 miliar.Sepanjang tahun 2012, Indonesia tercatat mengimpor mobil 4WD sebanyak 29,4 juta kg. Total nilai perdagangan mobil 4WD tahun 2012 dengan Thailand sebesar USD 369,6 juta.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya