36.000 Ton Daging Kerbau Asal India Bakal Masuk Indonesia Sebelum Lebaran
Merdeka.com - Perum Bulog mendatangkan sebanyak 36.000 ton daging kerbau asal India untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging masyarakat saat Ramadan dan Lebaran/Idul Fitri 1443 H tahun ini.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menjelaskan, kontrak impor daging kerbau tahap pertama sebanyak 20.000 ton sudah masuk seluruhnya pada akhir Maret lalu.
"Kita dapat penugasan 100.000 ton untuk satu tahun ini. Untuk percepatan, kita datangkan 36.000 untuk kebutuhan Ramadan ini. Yang 20.000 ton itu sudah selesai. Menjelang Lebaran atau akhir April ini diperkirakan akan datang (sekitar) 15.000 ton lagi sampai menjelang Lebaran," katanya dikutip dari Antara, Kamis (14/4).
Budi Waseso menjelaskan, Bulog mendapatkan penugasan impor daging kerbau dari India sebanyak 100.000 ton pada tahun ini.
Impor daging kerbau dilakukan sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen, khususnya pada momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2022 l.
"(Daging kerbau) ini akan diedarkan untuk seluruh Indonesia, melalui divre-divre seluruh wilayah Bulog di seluruh Indonesia yang membutuhkan daging. Kita berharap, karena daging sapi masih kurang, maka kebutuhan daging untuk masyarakat bisa dipenuhi daging kerbau India ini," katanya.
Dijual dalam Bentuk Kemasan
Daging kerbau impor asal India dengan kemasan 1 kilogram dan 5 kilogram itu juga akan langsung didistribusikan ke konsumen melalui ritel-ritel modern. Ada pun harga ritel daging kerbau impor India dipatok Rp80.000 per kg.
Selain itu, pasokan daging kerbau juga akan disesuaikan dengan permintaan yang diajukan daerah.
"Sasaran utama Ramadhan Lebaran itu langsung ke konsumen, kita jaga supaya larinya tidak ke industri. Kami kerja sama dengan Satgas Pangan untuk ikut mengawasi peredaran ini. Jangan sampai nanti disalahgunakan," kata Buwas.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut Bulog, Bayu mengaku belum mendapatkan izin impor meski sudah mendapatkan perintah impor 100.000 ton daging kerbau dari India.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnya