3 Negara Ini Sediakan Vaksinasi Covid-19 Berbayar
Merdeka.com - Kimia Farma memutuskan untuk menunda layanan Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar. Sedianya, layanan vaksinasi berbayar ini akan dimulai pada hari ini 12 Juli 2021.
Kepastian penundaan tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno dalam pesan singkat kepada Liputan6.com.
"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata dia, Senin (12/7/2021).
Menurut dia, besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat Manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar serta pengaturan pendaftaran calon peserta.
"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal ( herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," katanya.
Sebelum Indonesia, ada India dan Singapura yang mengizinkan vaksin Covid-19 berbayar. Bedanya, vaksin berbayar itu dilakukan swasta, bukan dijual perusahaan negara seperti Kimia Farma.
Selain dua negara itu, ada juga wilayah Taiwan yang menyediakan vaksin berbayar khusus warga yang ingin keluar negeri. Program ini disuspens pada Mei lalu.
Warga Singapura bahkan bisa mendapat uang mereka kembali usai divaksin. Berikut penjelasan untuk Singapura dan India:
Singapura
Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan Singapura, vaksin yang digunakan klinik swasta itu adalah dari Sinovac. Vaksinnya gratis, namun klinik swasta mematok harga administrasi dengan biaya berbeda.
Yang termurah adalah 10 dolar Singapura (Rp107.000), dan yang termahal 25 dolar Singapura (Rp267.000). Biaya itu sudah termasuk biaya konsultasi.
Vaksin Sinovac terutama diizinkan bagi yang alergi vaksin mRNA. Mereka yang alergi bisa dapat reimbursement dari pemerintah setelah membayar.
Selain itu, warga yang ikut vaksin berbayar tidak dihitung ke dalam vaksinasi nasional.
(1 dolar Singapura: Rp10.719)
India
Rumah sakit-rumah sakit swasta di India juga telah melakukan vaksinasi Covid-19 pribadi. Perdana Menteri Narendra Modi mengizinkan swasta menggelar vaksin berbayar, namun harganya dibatasi pemerintah.
Menurut laporan The Indian Express, harga vaksin termahal adalah Covaxin seharga 1.410 rupee (Rp274.000. Biaya itu sudah termasuk pajak dan administrasi. Sementara, harga Sputnik V adalah 1.145 rupee (Rp222.000).
Per 8 Juni 2021, pemerintah mengatur agar rumah sakit hanya boleh menambah biaya hingga 150 rupee (Rp29.000).
Program vaksin berbayar sempat dikritik Mahkamah Agung di India. PM Modi lantas berjanji bahwa warga usia 18 tahun ke atas tetap dapat vaksin gratis.
(1 rupee: Rp194)
Taiwan
Pada April 2021, Taiwan juga sempat menyediakan vaksin berbayar bagi warga yang ingin ke luar negeri, seperti untuk urusan bisnis atau pendidikan.
Berdasarkan laporan Focus Taiwan, batas harga vaksin per dosis adalah 600 dolar Taiwan (Rp310.000). Biaya administrasi paling mahal yakni 200 dolar Taiwan (Rp103.000).
Program ini disuspens pada Mei lalu.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca Selengkapnya