10 Perusahaan Publik Terbesar dan Paling Bernilai di Dunia Pada 2021
Merdeka.com - Forbes kembali merilis The Global 2000, yaitu peringkat internasional perusahaan publik terbesar, terkuat dan paling berharga di Dunia.
Sejak 2003, Forbes Global 2000 mengukur perusahaan publik terbesar di dunia dalam empat metrik yang sama berbobot, yakni aset, nilai pasar, penjualan, dan keuntungan.
Untuk tahun kesembilan ini, Industrial & Commercial Bank of China berada di peringkat pertama, diikuti JPMorgan Chase & Co., yang kembali ke posisi kedua dan Berkshire Hathaway, yang naik satu tempat di peringkat 3.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor kedua terbesar di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Apa yang menjadi acuan Forbes dalam menentukan perusahaan terbesar dunia di daftar Global 2000? The Global 2000 berisikan 2.000 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan sales (penjualan), profit (laba), asset (aset), dan market value (nilai pasar) dengan keempat variabel diberi bobot yang sama.
-
Apa yang membuat BRI menjadi bank nomor 1 di Indonesia versi The Banker Top 1000 Banks 2024? Top 1000 Banks 2024 tersebut berisikan 1000 bank terbaik di seluruh dunia, dengan parameter penilaian Tier 1 Capital, Aset, Profit pre tax, Capital Asset Ratio, Return on Capital dan Return on Asset.
-
Kapan BRI mendapatkan pengakuan dari Forbes, Fortune, dan Finance Asia serta The Banker? Di tengah ketidakpastian ekonomi global serta era suku bunga tinggi, keberhasilan BRI mendapatkan pengakuan dari Forbes, Fortune dan Finance Asia serta The Banker membuktikan bahwa dunia internasional mengakui serta mengapresiasi strategic response yang diambil BRI dalam menghadapi tantangan serta semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai perusahaan BUMN yang kian diakui kiprahnya di kancah global.
Secara regional, perusahaan Amerika Serikat terbanyak dalam daftar, mencapai 590. Kemudian diikuti China (daratan dan Hong Kong) sebanyak 350.
Adapun 5 negara teratas yang diwakili adalah Jepang, Inggris dan Korea Selatan, dengan jumlah masing-masing 215, 66 dan 62 perusahaan.
"Pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada daftar Global 2000 tahun ini, dengan total pendapatan dan keuntungan turun dari tahun lalu," kata Andrea Murphy, Editor Statistik Forbes dalam situs resminya, Senin (17/5).
Sementara sektor-sektor tertentu seperti industri penerbangan dikatakan justru terpukul keras, pengecer besar berhasil dengan baik di tengah peralihan ke belanja online.
Aktivitas M&A yang kuat dan pertumbuhan IPO selama setahun terakhir juga telah menyebabkan banyak perusahaan debut perdana di Global 2000.
Secara total, perusahaan Global 2000 2021 menyumbang pendapatan USD 39,8 triliun, laba USD 2,5 triliun, aset USD 223,4 triliun, dan kapitalisasi pasar USD 79,7 triliun. Aset dan kapitalisasi pasar naik selama tahun lalu sementara penjualan dan laba turun.
Sebanyak 30 perusahaan bergabung dengan Global 2000 melalui IPO tahun ini dibandingkan dengan sepuluh pada tahun 2020. Kegiatan M&A pada tahun lalu juga menghasilkan debut perusahaan baru pada peringkat 2021.
Daftar Global 2000 didasarkan pada empat metrik: penjualan, keuntungan, aset, dan nilai pasar. Forbes menggunakan bobot yang sama dari keempat metrik untuk menentukan peringkat perusahaan menurut ukurannya.
Setiap perusahaan menerima skor terpisah untuk setiap metrik. Forbes menjumlahkan semua skor untuk menyusun skor komposit. Skor komposit tertinggi mendapat peringkat tertinggi.
Rincian 10 Perusahaan
1. ICBC
Negara: China
Pendapatan: USD 190,5 miliar
Laba: USD 45,8 miliar
Aset: USD 4.914 miliar
Nilai Pasar: USD 249,5 miliar
2. JPMorgan Chase
Negara: Amerika Serikat
Pendapatan: USD 136,2 miliar
Laba: USD 40,4 miliar
Aset: USD 3.689,3 milliar
Nilai pasar: USD 464,8 miliar
3. Berkshire Hathaway
Negara: Amerika
Pendapatan: USD 245,5 miliar
Laba: USD 42,5 miliar
Aset: USD 873,7 miliar
Nilai Pasar: USD 624,4 miliar
4. China Construction Bank
Negara: China
Pendapatan: USD 173,5 miliar
Laba: USD 39,3 miliar
Aset: USD 4.301,7 miliar
Nilai Pasar: USD 210,4 miliar
5. Saudi Arabian Oil Company
Negara: Arab Saudi
Pendapatan: USD 229,7 miliar
Laba: USD 49,3 miliar
Aset: USD 510,3 miliar
Nilai Pasar: USD 1.897,2 miliar
Selanjutnya
6. Apple
Negara: Amerika Serikat
Pendapatan: USD 294 miliar
Laba: USD 63,9 miliar
Aset: USD 354,1 miliar
Nilai Pasar: USD 2.252,3 miliar
7. Bank of America
Negara: Amerika Serikat
Pendapatan: USD 98,8 miliar
Laba: USD 17,9 miliar
Aset: USD 2.832,2 miliar
Nilai Pasar: USD 336,3 miliar
8. Ping An Insurance Group
Negara: China
Pendapatan: USD 169,1 miliar
Laba: USD 20,8 miliar
Aset: USD 1.453,8 miliar
Nilai pasar: USD 11,2 miliar
9. Agricultural Bank of China
Negara: China
Pendapatan: USD 153,9 miliar
Laba: USD 31,3 miliar
Aset: USD 4.159,9 miliar
Nilai Pasar: USD 140,1 miliar
10. Amazon
Negara: Amerika Serikat
Pendapatan: USD 386,1 miliar
Laba: USD 21,3 miliar
Aset: USD 321,2 miliar
Nilai Pasar: USD 1.711,8 miliar
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI menduduki peringkat 308 diikuti Bank Mandiri (373), BCA (457), Telkom Indonesia (912) dana BNI (944)
Baca SelengkapnyaSebelumnya, BRI juga dinobatkan oleh Forbes Internasional sebagai perusahaan terbesar.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BRI juga menjadi pioneer di industri perbankan dalam penerbitan obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang dipimpin dengan baik, akan tercipta kondisi di mana karyawan merasa suara mereka dapat didengar tanpa menghadapi intimidasi.
Baca SelengkapnyaSitus pencarian kerja Linked In menobatkan Bank BTN sebagai perusahaan dengan pengembangan terbaik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca Selengkapnya