Positif Corona Covid-19, Inilah Riwayat Pertemuan Publik Pangeran Charles
Merdeka.com - Publik baru-baru ini dikejutkan dengan kabar yang tidak mengenakan dari Keluarga Kerajaan Inggris. Pangeran Charles dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19 usai menjalani pemeriksaan pada Rabu (25/3/2020).
Sebagaimana kabar yang beredar, kondisi Pangeran Charles dalam keadaan baik, sebab hanya mengidap gejala ringan. Sementara itu, Camilla, sang istri dinyatakan negatif. Namun, keduanya tetap melakukan isolasi diri di Skotlandia.
Meski begitu, publik masih dibuat khawatir sebab sebelumnya Pangeran Charles dan Camilla menghadiri banyak pertemuan publik. Dilansir dari beberapa sumber, berikut riwayat pertemuan publik Pangeran Charles.
12 Maret 2020
Melansir dari laman Hello Magazine, Kamis (26/3/2020), pada tanggal 12 Maret 2020, Pangeran Charles menjalankan tugasnya sebagai bagian dari anggota kerajaan senior.
Instagram @clarencehouse 2020 Merdeka.com
Pangeran Charles memimpin acara pemberian gelar di mana dirinya mewakili Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham. Ini merupakan tugas terakhirnya sebelum dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
11 Maret 2020
Tepat sehari sebelumnya, Pangeran Charles juga diketahui telah menghadiri sebuah acara di London. Ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry ini menghadiri acara Prince's Trust Awards di London Palladium.
Instagram @clarencehouse 2020 Merdeka.com
Sebelumnya, Pangeran Charles juga menghadiri acara WaterAid Summit. Sebuah acara yang mengkaji isu lingkungan, di mana menjadi perhatiannya selama mengemban tugas sebagai anggota senior Kerajaan.
9 Maret 2020
Lompat ke dua hari sebelumnya, Pangeran Charles dan Camilla menghadiri Hari Persemakmuran di Westminster Abbey. Dalam acara tersebut rupanya juga dihadiri oleh hampir seluruh anggota keluarga Kerajaan Inggris.
Instagram @clarencehouse 2020 Merdeka.com
Tak terkecuali Pangeran Harry dan Meghan Markle. Kendati begitu, selama acara berlangsung tidak ada jabat tangan yang biasanya dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menjaga diri dari paparan infeksi virus corona atau Covid-19.
Princes Trust Awards
Beberapa minggu terakhir, Pangeran Charles terlihat menghadiri acara Prince's Trust Awards. Akan tetapi, Pangeran Charles juga tidak melakukan kebiasaannya berjabat tangan.
Instagram @clarencehouse 2020 Merdeka.com
Dia mengganti kebiasaan tersebut dengan menundukkan kepala dan melakukan namaste. Pangeran Charles sangat berupaya untuk tidak berjabat tangan sesuai protokol anggota kerajaan saat pandemi corona. Padahal, berjabat tangan merupakan kebiasaan Pangeran Charles saat bertemu dengan masyarakat.
Sempat Kelepasan Berjabat Tangan
Siapa sangka, Pangeran Charles sempat kelepasan akan berjabat tangan. Saat itu Pangeran Charles sudah sempat mengulurkan tangannya guna menjabat John Booth, Kepala Trus.
Instagram @clarencehouse 2020 Merdeka.com
Akan tetapi, Pangeran Charles langsung tersadar dan menariknya kembali. Ayah Pangeran William dan Pangeran Harry ini kemudian menggantinya dengan mengatupkan kedua tangannya di depan dada."Ini sangat sulit diingat untuk tak melakukannya," ucapnya saat berpaling ke arah Martina Milburn, Kepala Eksekutif Trust.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSaat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya"Mas Ganjar tidak perlu mengarang-ngarang cerita atau sekedar berwacana,” ujar Charles
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca Selengkapnya