Penjelasan Lengkap Pemilik soal Rumahnya Tetap Berdiri di Tengah Jalan Tangerang
Merdeka.com - Hampir 8 tahun proyek pelebaran Jalan Maulana Hasanudin, di Kelurahan Poris Jaya, Kecamatan Batuceper, selesai dibayarkan Pemerintah Kota Tangerang. Namun, hingga saat ini satu bangunan rumah milik Anwar Hidayat (52) terlihat masih tegak berdiri.
Rumah yang telah berusia hampir 14 tahun itu memakan setengah badan jalan raya. Sehingga keberadaannya kerap mengganggu lalu lintas dari Poris menuju Daan Mogot dan sebaliknya. Tercatat beberapa kali menimbulkan kemacetan hingga kecelakaan.
Keterangan Pemilik Rumah
Anwar pemilik rumah di tengah jalan itu, mengaku sangat menanti adanya pembebasan lahan oleh Pemkot Tangerang, atas lahan rumahnya.
"Sampai hari ini keberadaannya masih di tengah jalan, karena pertama belum dibayarkan Pemerintah Daerah. Kenapa, karena dokumen atas lahan tersebut sedang berada di bank," ujar pria asli Kota Tangerang itu Selasa (14/7).
Berawal dari Utang
Dijelaskan Anwar, berpindahnya dokumen kepemilikan tanah berukuran 10x10 meter itu, bermula dari keperluan dana orangtuanya dengan menjaminkan dokumen tersebut kepada seseorang.
"Karena orangtua butuh dana waktu itu, diberikan jaminan surat-surat tanah ini dengan perjanjian satu tahun. Kemudian oknum tersebut, mengubah dan membalik nama dokumen tanpa seizin dan sepengetahuan pemilik (orangtua)," ungkapnya.
Surat Dipalsukan
Parahnya lagi, surat dokumen palsu kepemilikan tanah itu dijadikan oknum tersebut sebagai jaminan peminjaman uang oleh sang oknum ke Bank.
"Akhirnya pihak bank datang untuk mengklarifikasi, bahwa rumah tersebut adalah milik keluarga kami, atas dasar pemalsuan itu," ucap dia.
Sudah Lapor Polisi
Anwar mengaku sudah membuat laporan kasusnya ke Kepolisian Polres Metro Tangerang Kota sejak tahun 2001-2002. Namun tak kunjung membuahkan hasil.
"Kami buat laporan polisi di tahun 2001 atau 2002 ada itu LP (laporan Polisi) saya lupa," tuturnya.
Kerap Kecelakaan
©2020 Merdeka.com
Rumah yang telah hampir 14 tahun berdiri tersebut juga kerap tertabrak kendaraan yang lewat. Menurut pengakuan Anwar, yang parah bahkan kecelakaan tersebut menyebabkan jebolnya dinding rumah pria berusia 52 tahun tersebut."Pernah mobil yang nabrak tuh sampai masuk rumah, dinding-dinding pada jebol. Rusak parah," papar Anwar.
Membahayakan Keluarga
Dengan keadaannya yang memakan separuh jalan raya besar tersebut, ia juga mengakui jika dirinya kerap mengkhawatirkan keadaan anak-anaknya.Pasalnya, jalur tersebut merupakan jalur yang ramai dan ketika membuka pintu halaman depan sudah masuk kawasan Jalan Maulana Hasanudin.
PUPR Masih Mengkaji
keepo.me ©2020 Merdeka.com
Kepala PUPR Kota Tangerang Taufik Syahzeni membenarkan bahwa rumah tersebut sudah masuk agenda untuk dibebaskan. Namun mengingat dokumen tidak lengkap (tidak ada sertifikat), akhirnya rumah tersebut kembali ditunda untuk dibongkar.Pihak PUPR sendiri masih mengkaji terkait upaya pembongkaran tersebut, agar bisa segera dioptimalkan sebagai fungsi kawasan lalu lintas.
Keterangan Warga
Warga setempat mengungkapkan jika pada tahun 2012 lalu kawasan tersebut terjadi pelebaran jalan. Menurutnya, karena terkendala ketiadaan sertifikat akhirnya rumah milik Anwar dibiarkan seperti itu."Saat pelebaran Jalan Hasanudin tahun 2012 lalu enggak kena pembebasan. Sampai sekarang masih dibiarkan karena sertifikatnya digadai," kata Dedi, penjual warteg.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penampakan rumah bagian depan terlihat sederhana. Namun bagian dalam bikin melongo warganet.
Baca SelengkapnyaRumah yang menjadi tempat tinggal Alshad Ahmad dan keluarga memiliki luas tanah sekitar 3500 meter persegi.
Baca SelengkapnyaBermula dari memajang kue di status, ibu rumah tangga ini raup cuan hingga puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaAzwar Anas menuturkan tanah dan bangunan rumah menteri di IKN lebih kecil dibandingkan yang ada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerawal dari coba-coba, siapa sangka produk dari bunga telang ini ternyata bisa menghasilkan cuan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnya