Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Rahmat Budiarto, Anak Loper Koran Mampu S2 dan S3 Sekaligus di IPB

Mengenal Rahmat Budiarto, Anak Loper Koran Mampu S2 dan S3 Sekaligus di IPB Anak Loper Koran Mampu S2 dan S3 Sekaligus di IPB. Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Nasib seseorang tak pernah ada yang menduga, semua bergantung kerja keras dan perjuangan. Seperti Rahmat Budiarto yang telah berhasil menerima gelar doktor di usianya yang masih 26 tahun.

Meski berasal dari keluarga miskin, pria yang akrab disapa Diar ini tak pernah pantang menyerah. Dia yakin betapa pentingnya meraih pendidikan demi mengubah nasib keluarga menjadi lebih baik.

Penasaran dengan perjuangan Rahmat Budiarto, anak loper koran yang mampu S2 dan S3 sekaligus di IPB? Simak kisah inspiratifnya berikut ini.

Usia 26 Tahun Sudah Bergelar Doktor

anak loper koran mampu s2 dan s3 sekaligus di ipb

Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Rahmat Budiarto atau Diar telah menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Jember mengambil jurusan Agronomi dan Holtikultural. Selanjutnya di usia yang masih muda, dia langsung lanjut mengenyam pendidikan di kampus ternama, Institut Pertanian Bogor (IPB). Di usia 26 tahun Diar resmi mendapat gelar doktor dengan nilai tertinggi.

"Karena jalan bersamaan S2 dan S3 nya, jadi S2 agak molor, dua tahun lebih baru selesai April 2018. Keseluruhan empat tahun S2 dan S3," kata Diar dilansir dari channel YouTube metrotvnews.

Mahasiswa Terbaik dengan IPK Sempurna

anak loper koran mampu s2 dan s3 sekaligus di ipb

Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Sejak masih sarjana di Jember, Diar selalu menorehkan prestasi. Hingga saat wisuda S2, dia kembali menerima nilai terbaik di kampus IPB. Gelar master dengan IPK 4 termasuk hal yang tak mudah diraih.

"Lulusan terbaik program magister pada wisuda April 2018," imbuhnya.

"Dia bisa mendapat beasiswa S2 sekaligus S3 yang jarang sekali bisa diperoleh. Mas Diar hebat sekali," ucap teman satu kelas Diar.

Kemiskinan Tak Identik dengan Kebodohan

anak loper koran mampu s2 dan s3 sekaligus di ipb

Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Menjadi sebuah prinsip hidup Diar sedari kecil, bahwa kemiskinan tak identik dengan kebodohan. Semua kesuksesan yang dicapai, membutuhkan jerih payah, meski kerap disepelekan orang lain.

"Ayah saya loper koran di Jember," ujar Diar.

"Karena menurut saya mas Andy, kemiskinan itu tidak identik dengan kebodohan," imbuhnya.

Makan Mi Instan Terasa Mewah Bersama Keluarga

anak loper koran mampu s2 dan s3 sekaligus di ipb

Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Salah satu menu kesukaan Diar dan kerap ada di keluarganya ialah mi instan. Demi mencukupi makan kelima anggota keluarga itu, ibunda Diar mensiasati dengan menambah mi kering dalam masakannya.

"Karena kondisi yang dalam tanda kutip, pra sejahtera atau masih kekurangan. Ya cara ibu saya mengakali untuk makan sehari-hari ya mi instannya satu, dengan mi keringnya dua, agar porsinya lebih banyak, sehingga kita sekeluarga bisa makan," ucap Diar.

Rumah Gedek dan Ayah Loper Koran, Diar Tak Pantang Menyerah

anak loper koran mampu s2 dan s3 sekaligus di ipb

Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Semasa kecil, Diar masih tinggal di kontrakan. Hingga akhirnya sang ayah berhasil memiliki sebidang tanah untuk dibangun rumah gedek sederhana, beralaskan tanah. Meski hidup masih susah, namun Diar sejak dulu tak pernah pantang menyerah.

"Mungkin saya kecil masih ngontrak. Lalu pindah ke rumah sendiri dengan bilik bambu, alas masih tanah pernah saya rasakan. Kemudian keluarga juga sempat jadi penerima manfaat pembenahan program rumah. Kalau makan ya sehari-hari, kalau tidak salah ibu saya Rp50 ribu satu hari kalau korannya terjual semua. Terbatasnya kondisi saat itu," papar Diar.

Anak Pertama Dituntut Sanggup Kuliah

anak loper koran mampu s2 dan s3 sekaligus di ipb

Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Diar menyelesaikan pendidikan di SMK Negeri 5 Jember jurusan pertanian. Terbesit keinginan terbesarnya untuk lanjut kuliah. Sebab ayahnya hanya seorang loper koran, dia merasa terbantu dengan beasiswa dan para keluarga besarnya.

"Saya bersyukur sekali punya keluarga besar yang mendukung pendidikan. Karena pada saat itu ayah saya sudah planning, bahwa sebagai anak pertama kalau kuliah harus berusaha. Saya pernah menjadi penerima BOS, serta dibantu oleh keluarga besar. Dan juga oleh keluarga saya sendiri," kata Diar.

Penerima Beasiswa Prestasi Berturut-turut Hingga ke Luar Negeri Gratis

anak loper koran mampu s2 dan s3 sekaligus di ipb

Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Sejak mengenyam pendidikan di kampus, sekian kali Diar menerima beasiswa prestasi berkat nilai-nilainya yang kerap sempurna. Dia mengaku sempat gagal diterima.

Tak putus asa, Diar mencoba mendaftar beasiswa yang lain. Ternyata Tuhan punya rencana lain yang lebih baik untuk perjalanan pendidikannya.

"Saya melamar Bidikmisi tapi saya kurang beruntung. Tetapi ternyata Allah punya rencana lain yang lebih indah. Saya jadi penerima manfaat beasiswa unggulan dari Kemenristek Dikti. Jadi saya S1 full beasiswa, bahkan ada program pertukaran pelajar ke Thailand dan Korea yang di cover," ungkap Diar.

"Alhamdulillah untuk S2 dan S3 saya mendapat yang namanya PMDSU, Program Magister Doktor Sarjana Unggul. Jadi beasiswa ini dikelola oleh Kemenristek Dikti. Jadi saya pengguna APBN dari jalur beasiswa," imbuhnya.

Pentingnya Pendidikan Demi Mengubah Kemiskinan Keluarga

anak loper koran mampu s2 dan s3 sekaligus di ipb

Instagram diarbudiarto ©2020 Merdeka.com

Usai tamat dari Sekolah Menengah Kejuruan, Diar sadar bahwa keinginannya untuk mengubah nasib keluarga hanya bisa melalui pendidikan yang tinggi. Jika ingin membuka bisnis, keluarganya tentu tak memiliki modal.

"Pendidikan ya cara paling mudah menurut saya untuk merubah nasib dalam tanda kutip. Kalau kerja kan mau kerja apa, kita nggak punya basic modal, untuk mengubah kemiskinan," tutupnya.

(mdk/kur)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Ratapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah
Ratapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah

Penyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki polisi

Baca Selengkapnya
Cerita Budiman Dibui Era Orde Baru, Diciduk Intelijen ABRI Atau Kopassus TNI AD Anak Buah Prabowo?
Cerita Budiman Dibui Era Orde Baru, Diciduk Intelijen ABRI Atau Kopassus TNI AD Anak Buah Prabowo?

Cerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah

Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.

Baca Selengkapnya
Anak Yatim ini 2 Kali Gagal kini jadi Polisi Bikin Jenderal Polisi Salut, Sang Ibu 'Semoga Almarhum Bangga'
Anak Yatim ini 2 Kali Gagal kini jadi Polisi Bikin Jenderal Polisi Salut, Sang Ibu 'Semoga Almarhum Bangga'

Simak kisah inspiratif Bintara Polri anak yatim, sampai bikin kagum dua jenderal polisi.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Anak Tukang Sampah Lulus jadi Polisi, Jenderal Polri Langsung Bereaksi
Anak Tukang Sampah Lulus jadi Polisi, Jenderal Polri Langsung Bereaksi

Lulus pendidikan Bintara Polri, sosoknya langsung disapa jenderal bintang dua.

Baca Selengkapnya
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Baca Selengkapnya