Kumpulan Doa Mengalami Kerugian dan Mohon Dagangan di lariskan Sesuai Syariat Islam

Merdeka.com - Dalam menjajaki dunia bisnis, tak ayal mengalami pasang surut keuntungan. Bahkan tak jarang ada yang mengalami bangkrut, rugi dengan pendapatan minus, bahkan pailit. Tak dapat dipungkiri, aktivitas penjualan tak selamanya menghasilkan keuntungan. Ada kalanya Tuhan menguji para hamba-Nya.

Kumpulan doa saat mengalami kerugian lantas menjadi salah satu solusi yang mampu membuat perasaan lebih tenang. Kerugian dalam berwirausaha bisa dari berbagai faktor penyebabnya.

Ketika pertama kali memulai usaha, tentu sudah harus menyiapkan batin bahwa rugi bukan sesuatu yang asing dalam aktivitas bisnis. Bahkan mungkin rugi termasuk sesuatu yang lazim. Kehidupan pedagang bisa jadi berhadapan dengan ketidakpastian rezeki.

Oleh sebab itu, kumpulan doamengalami kerugian dan memohon dilariskan akan membuat diri lebih tegar. Berusaha husnudzon atau berprasangka baik atas segala keputusan Allah SWT. Selain bernilai ibadah, melalui doa akan membuat usaha Anda kian berkah untuk keluarga.

Di lain sisi, tak sedikit yang mengalami untuk besar. Saat dagangan mereka laris sampai harus tutup warung lebih cepat. Ingatlah untuk tidak meninggalkan Allah, Anda bisa tetap memanjatkan doa sebagai permohonan dagangan laris dan selalu diberkahi.

Sebagai umat beragama Islam, terdapat sejumlah doa saat mengalami kerugian. Apalagi seperti diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW dulunya juga seorang pedagang. Beliau layak dijadikan sebagai teladan untuk Anda menguatkan diri selama terjun di dunia bisnis.

Hal ini ditunjukkan dalam salah satu hadis riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan:

“Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki.” (HR. Imam Ahmad).

Untuk lebih jelasnya, simak mengenai kumpulan doa saat mengalami kerugian dan mohon dagangan dilariskan sesuai syariat Islam berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (11/3).

Doa Saat Mengalami Kerugian

shutterstock/ neelsky

Sudah sewajarnya dalam aktivitas penjualan tidak selamanya menghasilkan keuntungan. Ada kalanya untuk mengalami kerugian. Dalam ajaran Islam, tentu dilarang untuk pesimis, menyerah, bahkan menghujat Tuhan di masa seperti itu.

Di saat mengalami kerugian, kita dianjurkan untuk kembali berserah diri kepada Allah SWT. Sembari instrospeksi diri dan mencari kesalahan sebelumnya yang patut jadi pelajaran. Doa ini juga bisa dipanjatkan saat merasa bahwa dagangan tidak laku-laku.

Berikut ini doa mengalami kerugian yang menukil dari penggalan surah di kitab suci Alquran:

عَسَى رَبُّنَا أَنْ يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِنْهَا إِنَّا إِلَى رَبِّنَا رَاغِبُونَ

‘Asā rabbuna an yubdilanā khayran minhā, innā ilā rabbinā rāghibūna.

Artinya: "Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada yang ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.” (QS. Al-Qalam Ayat 32)

Sayyid Muhammad Az-Zabidi dalam Kitab Ithafus Sadatil Muttaqin (Syarah Ihya Ulumiddin) menyebutkan, bahwa doa saat mengalami kerugian ini disebutkan dalam Kitab Qutul Qulub Syekh Abu Thalib Al-Makki. (Az-Zabidi, Ithaf, [Beirut, Muassasatut Tarikh Al-Arabi: 1994 M/1414 H], juz V, halaman 103).

Doa Mohon Dagangan Laris

©Shutterstock

Tak sedikit pedagang yang pasti berharap dagangannya laris, untung banyak dan penuh berkah. Menjalankan bisnis sendiri tentu tak semudah bekerja pada orang atau institusi. Selain menerapkan strategi yang tepat, ikhtiar yang dilakukan hendaknya disertai dengan kebiasaan membaca doa mohon dagangan laris.

Bukan semata untuk mengejar dunia, pendapatan dari hasil usaha sebaiknya kita niatkan untuk menjalankan perintah Allah SWT. Seperti diketahui, dalam Islam jika ikhlas mencari nafkah sudah termasuk pahala yang besar. Supaya usaha senantiasa dilancarkan, kita bisa membaca doa mohon dagangan laris berikut ini:

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِى رَزَقَنِى هَذَا مِنْ خَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلَا قُوَةٍ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ

Alhamdulillahil ladzi razaqoni hadza min khairi haulim minni wa la quwwah, allahumma barik fihi.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi rezeki kepadaku dengan tidak ada daya dan kekuatan bagiku, ya Allah, berkahilah aku pada rezekiku."

Doa Mohon Dagangan Lancar dan Rezeki Halal

©Shutterstock

Sebagai penunjang dan penyemangat, sebaiknya kita juga memanjatkan doa memohon dagangan lancar dengan rezeki yang halal. Agar Allah memberikan keringanan selama proses berjualan, tanpa rasa letih yang berlebihan. Berikut ini bacaan doanya.

اَللَّهُمَّ اِنِّي أَسْئَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنَى رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعْبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ وَلَا نَصَبٍ اِنَّكَعَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Allahumma innii as aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi'an thayyiban min ghairi ta'bin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka 'alaa kulli syaiin qadiir.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas, dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

Ditambah lagi dengan doa dan dzikir berikut ini, yang dianjurkan untuk dibaca saat pagi serta petang hari.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan terimalah semua amalku (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Doa Mohon Rezeki Berlimpah

©Pixabay/AveCalvar

Kunci utama kesuksesan di dunia dan akhirat dalam Islam, yakni berikhtiar, berdoa, dan tawakal. Bukan hanya berdiam menunggu, tapi harus ada tindakan.

Berikut ini bacaan doa dari Isa putera Maryam kepada Allah SWT. Menceritakan kisah saat Nabi Isa as dan pengikutnya, yakni kaum Hawariyyin. Para pengikutnya kala itu meminta hadiah kepada Tuhan berkat kesetiaannya. Akhirnya Nabi Isa as pun memanjatkan doa memohon diturunkan hidangan.

اللهم رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Rabbanā anzil 'alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā 'īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn.

Artinya: “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Al Ma'idah ayat 114)

Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Al Ma'idah ayat 114 ini mengisahkan tentang “al Maidah” (hidangan). Surah ini dinisbahkan, sehingga dinamakan “Surat al Maidah” yang merupakan karunia dari Allah SWT kepada hamba dan Nabi Isa as. Ketika Allah menjawab doanya dengan menurunkan hadiah yang dimaksud.