Kolam ini Tempat Mandi Keluarga Raja Majapahit, di Tengahnya Ada 'Gunung Meru'
Merdeka.com - Candi Tikus bukan hanya menjadi tempat wisata bersejarah di Kabupaten Mojokerto. Banyak pengunjung yang datang hanya untuk menikmati keunikan lokasi candi yang memiliki banyak kolam di dalamnya.
Meski demikian, Candi Tikus memiliki sejarah panjang terutama bagi Kerajaan Majapahit. Candi tersebut diduga menjadi lokasi pemandian keluarga Raja Majapahit kala itu.
Tidak hanya kisah masa lalunya, candi ini juga memiliki beragam sisi historis dan filosofis yang terkandung di balik setiap bentuk dan penataan denahnya.
Melansir dari kanal Youtube Utomo TV Rabu (4/1), berikut penampakan Candi Tikus selengkapnya.
Sejarah Candi Tikus
Youtube Utomo TV ©2023 Merdeka.com
Candi Tikus terletak di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, atau sekitar 13 km di sebelah tenggara Kota Mojokerto.
Menurut keterangan dalam video, Candi Tikus pertama kali ditemukan pada 1914 oleh salah seorang penduduk. Pada saat itu serangan hama tikus yang besar melanda kawasan tersebut dan meresahkan warga.
Bupati Mojokerto kala itu yaitu R.A.A. Kromojoyo Adinegoro memerintahkan untuk melakukan perburuan kepada tikus-tikus. Setelah dilakukan perburuan, ternyata tikus-tikus tersebut bersarang di sebuah gundukan.
Sang Bupati meminta untuk menggali gundukan tersebut hingga akhirnya ditemukanlah sebuah candi dan dinamakan Candi Tikus.
Penampakan Candi Tikus
Youtube Utomo TV ©2023 Merdeka.com
Mengutip informasi dari perpusnas.go.id, Candi Tikus memiliki bentuk menyerupai petirtaan atau pemandian, dengan sebuah kolam dan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah.
Menariknya, candi tersebut letaknya lebih rendah sekitar 3,5 m dari permukaan tanah sekitarnya. Luasnya candi dibuktikan dengan adanya selasar selebar sekitar 75 cm yang mengelilingi bangunan.
Pada sisi dalam, sekitar 1 m ke bawah terdapat selasar yang lebih lebar mengelilingi tepi kolam. Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam.
Youtube Utomo TV ©2023 Merdeka.com
Pada sisi kiri dan kanan terdapat kaki tangga dengan sebuah kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m x 2 m dengan kedalaman 1,5 m. Pada dinding luar pada setiap kolam, berjajar tiga buah pancuran berbentuk padma (teratai) yang terbuat dari batu andesit.
Terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 7,65 m x 7,65 m yang menghadap ke anak tangga pada sisi selatan. Pada bagian atas bangunan terdapat 'menara' setinggi sekitar 2 m dengan atap berbentuk meru dengan puncak datar.
Menara tersebut terletak tepat di tengah bangunan dan dikelilingi 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan berjajar 17 pancuran berbentuk bunga teratai dan makara.
Pemandian Keluarga Raja Majapahit
Youtube Utomo TV ©2023 Merdeka.com
Fungsi dan tujuan dibangunnya candi tersebut belum dapat dipastikan. Namun adanya miniatur menara, menarik dugaan bahwa candi ini dibangun antara abad 13 sampai 14 M. Terlebih beberapa miniatur menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu.
Bentuk Candi Tikus juga memiliki kemiripan dengan kolam petirtaan. Namun belum dapat dipastikan fungsi kolam tersebut.
Sebagian pakar juga memiliki pendapat bahwa Candi Tikus memang benar sebuah petirtaan bila dilihat dari banyaknya kolam di sekitar candi.
Lokasi itu dahulu digunakan sebagai tempat mandi keluarga raja. Namun ada pula pendapat mengatakan bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk Trowulan.
Candi Tikus, Replika Gunung Meru
Menara candi yang berbentuk meru juga memunculkan dugaan bahwa bangunan candi ini juga difungsikan sebagai tempat ibadah atau pemujaan.
Pentirtaan Candi Tikus juga dianggap sebagai replika Gunung Meru yang merupakan gunung suci sebagai pusat alam semesta.
Gunung Meru dianggap sebagai pusat dari adanya Kosmogoni atau keserasian antara dunia dan alam semesta.
Berikut video selengkapnya.
(mdk/thw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolam pemandian ini jadi favorit warga Malang hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaMasih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak awal 2020 banyak bermunculan toko tembakau di Jogja. Salah satu tempat yang paling banyak dijumpai adalah di sepanjang Jalan Kaliurang
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata Medan yang populer mulai dari destinasi wisata alam hingga wisata edukasi.
Baca SelengkapnyaMenariknya, pusaka serta bangunan itu ditemukannya di dalam sebuah hutan. Sebelumnya pria ini mengaku bahwa mendapatkan isyarat lewat sebuah mimpi.
Baca SelengkapnyaDalam durasi satu jam, pengunjung harus merogoh kocek setidaknya Rp1,5 juta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaBukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.
Baca Selengkapnya