Ditolak Masterchef, Pemuda 23 Tahun Justru Sukses Buka Resto Jepang Kaki Lima
Merdeka.com - Kesuksesan setiap orang tak selalu diawali dengan hal mudah. Seorang pria bernama Eko asal Purwodadi ini misalnya.
Sempat dicela banyak orang hingga ditolak ajang kompetisi memasak bergengsi, kini Eko menemui awal kesuksesan. Membuka warung kaki lima makanan Jepang, Eko dapat memperoleh omzet fantastis.
Berikut kisah selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube Rajarasa Channel, Rabu (12/4).
-
Bagaimana Oki bisa sukses dengan usaha crepesnya? Berkat kerja keras usai berkali-kali gagal, akhirnya usaha crepes-nya berhasil membangkitkan semangatnya.Tak tanggung-tanggung, saat ini terhitung ada 200 cabang di berbagai daerah di Indonesia.
-
Apa yang menginspirasi Dwi untuk berbisnis pempek? Anak saya itu suka nyemil tapi kalau jajan di luar itu dia jadi sering sakit. Akhirnya saya kursus pempek tanpa MSG di tahun 2016 sehari aja, cuma biar bisa bikin dan anak enggak jajan sembarangan,“ ungkapnya.
-
Apa saja yang membuat Masakan Jepang populer? Masakan Jepang kini semakin banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasa yang lezat ditambah dengan tampilan yang menarik menjadi daya tarik tersendiri.
-
Bagaimana cara mulai bisnis kuliner? Mulailah bisnis kuliner dengan modal terbatas dan raih keuntungan besar di Indonesia.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Kenapa Taiki jadi pengusaha tempe? Alasan terbesar Taiki menjadi pengusaha tempe karena dia mencintai makanan berbahan dasar kedelai dan ingin melestarikan kedelai lokal asal Jepang saja.
Sempat Bekerja jadi Asisten Chef
Eko merupakan salah satu gambaran dari banyaknya kesuksesan yang ditempuh dengan jalan panjang. Sebelum akhirnya dapat menjajaki tangga kesuksesan, dirinya mengaku sempat wara-wiri bekerja serabutan.
Menjadi buruh cuci piring pernah dilakoninya. Namun, hal tersebut justru menyeret Eko ke jalan kesuksesannya sendiri.
Mulai dari mencuci piring, pencapaian Eko lantas lambat laun naik. Dia menjadi pelayan hingga dilirik menjadi asisten chef di sebuah resto hotel.
YouTube Rajarasa Channel ©2023 Merdeka.com
"Dulu saya kerja jadi asisten chef di resto hotel," ungkapnya.
Ditolak Masterchef
Lantaran bekerja secara profesional menjadi asisten chef, Eko pun mencoba peruntungan dengan mendaftarkan diri ke ajang kompetisi memasak.
Namun, latar belakangnya yang telah bekerja di ruang lingkup profesional tersebut justru membuatnya tertolak. Eko pun lantas harus berhenti di tahapan awal.
"Dulu gimana ceritanya bisa masuk Masterchef, mas?" tanya sang presenter.
"Waktu itu bisa masuk Masterchef karena dulu anak kitchen dan iseng-isieng suruh coba. (Tapi) ndak masuk, cuma ikut audisi dan interview tapi akhirnya ndak boleh," ceritanya.
"Soalnya kita sudah kerja di kitchen dan peraturannya dulu harus orang awam misal ibu-ibu dapur dan sebagainya," sambung Eko.
Dapat Inspirasi Buka Usaha
Salah satu kejadian dalam hidup Eko tersebut tak serta merta membuatnya patah arang. Kehidupan masih terus berlanjut.
Suatu ketika, Eko pun mendapatkan inspirasi. Dia terpikir untuk membuka wirausaha sendiri di bidang kuliner.
Inspirasi tersebut pun datang dari dirinya sendiri. Keterbatasan keuangan Eko saat itu untuk dapat menikmati seporsi hidangan resto menjadi ide awalnya.
YouTube Rajarasa Channel ©2023 Merdeka.com
"Dulu kan saya waktu kerja, saya mau makan enak tuh cuma bisa pas waktu gajian. Harganya kan lumayan kalau di resto, akhirnya saya kepikiran buka warung makanan resto tapi tak bikin kaki lima dan kualitas sama," terangnya.
Kian Berkembang
Ide berubah menjadi aksi nyata. Eko memberanikan diri membuka warung makanan khas Jepang.
Awalnya, Eko mendapati kesulitan lantaran warung kaki lima miliknya hanya mampu menyajikan 15 hingga 20 porsi setiap harinya.
Namun, Eko tak putus asa. Dia terus berusaha hingga kini usahanya tersebut kian berkembang pesat. Total, dia mampu menghabiskan hingga 200 porsi setiap harinya.
YouTube Rajarasa Channel ©2023 Merdeka.com
"Alhamdulillah sekarang buat dagingnya kita habis sekitar 11 sampai 12 kilogram. Dulu awal-awal paling cuma 15 sampai 20 porsi, kalau sekarang bisa sampai 200 porsi," jelasnya.
Omzet Rp5 Juta Setiap Hari
YouTube Rajarasa Channel ©2023 Merdeka.com
Berkat kerja kerasnya, Eko kini perlahan mulai menuai hasilnya. Warung makanan Jepang kaki lima miliknya mulai diserbu pembeli. "Nah ini ya, antreannya sampai membludak ini," kata sang presenter.
Alhasil, Eko pun setiap harinya dapat mengantongi omzet hingga Rp5 juta setiap harinya. Suatu hal yang membuat Eko merasa bersyukur.
"Modal harian sekitar Rp2,5 juta sampai Rp3 juta. Dapatnya alhamdulillah ya di atas Rp5 juta," katanya. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lahir dan besar di Bogor, Omay pun memasak semur daging sapi khas Kota Hujan yang menggunakan santan dalam pembuatannya.
Baca Selengkapnya10 resep masakan Jepang untuk ide bekal anak sekolah. Bahannya murah dan cara bikinnya gampang lho.
Baca SelengkapnyaTembok-tembok di Warung Mak beng memperlihatkan foto-foto dari pejabat hingga artis yang pernah menikmati masakan serba ikan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjual bakso tersebut berhasil membuka tiga cabang di berbagai wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKomedian Nunung kini memiliki kesibukan baru. Ia terjun ke dunia bisnis kuliner.
Baca SelengkapnyaSosok Kiki, finalis yang namanya trending karena disebut lebih pantas jadi juara MasterChef Indonesia Season 11.
Baca Selengkapnya"Lomba memasak ini kita ibaratkan kontestasi Pilkada 2024 nanti, mari kita laksanakan dengan damai, aman, tertib, sejuk dan kondusif," ujar Budi.
Baca SelengkapnyaMasakan Jepang terkenal dengan penggunaan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi, terutama produk laut seperti ikan, crustasea, dan rumput laut.
Baca SelengkapnyaUntung besar didapatkannya dari inovasi kreatif menciptakan mi ayam dengan campuran daun kelor. Hasilnya banyak penyuka kuliner yang menggemari mi ayam tersebut
Baca Selengkapnya